Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Siapkan Dua Rusun bagi Warga Bukit Duri

Kompas.com - 25/08/2015, 10:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah menertibkan warga Kampung Pulo, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berencana menertibkan kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan. Wilayah Jakarta Selatan termasuk program normalisasi Kali Ciliwung.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun telah mempersiapkan dua lokasi rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi warga Bukit Duri. 

"(warga) Bukit Duri kami siapkan ada dua rusun. Ada di Cibesel (Cipinang Besar Selatan) dan Pulogebang Jakarta Timur," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (25/8/2015). 

Ada sebanyak 160 unit yang telah disiapkan di Rusunawa Cibesel serta 150 unit di Rusunawa Pulogebang. Meski demikian, lanjut dia, Pemprov DKI tengah fokus menyelesaikan pemasangan dinding turap (sheetpile) di sisi bekas penertiban Kampung Pulo.

Ia juga menargetkan bakal menambah 50.000 unit rusun hingga tahun 2017. Hal ini untuk memudahkan penertiban kawasan kumuh dan merelokasi ke unit rusun.

"Di mana mana akan kami bangun rusun, 50.000 unit dan masih di Jakarta. Kalau enggak bisa tahun ini (warga Bukit Duri ditertibkan), ya biarin saja. Target saya, tahun ini cuma Kampung Pulo tidak banjir lagi," kata Basuki. 

Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengaku telah mulai berdialog dengan warga Bukit Duri. Sehingga ia mengharapkan saat waktu penertiban tiba, warga dapat menerima untuk direlokasi.

Saat ini, Tri mengaku masih menunggu Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI untuk menyiapkan rumah susun sebagai tempat pemindahan warga Bukit Duri. Ia pun memastikan penertiban Bukit Duri akan dilakukan setelah Kampung Pulo selesai.

"Setelah Kampung Pulo selesai, baru kita. Selain itu juga menyiapkan rumahnya dulu. Itu kan normalisasi Ciliwung jadi harus segera terwujud," ujar Tri. 

Permukiman di Bukit Duri yang menjadi lokasi normalisasi Sungai Ciliwung dihuni sekitar 8.000 jiwa. Pemerintah memastikan tidak akan memberikan uang ganti rugi bagi warga yang tinggal di sana karena yang diduduki adalah tanah negara.

Namun, bila warga memiliki sertifikat tempat tinggal, maka pemerintah akan membelinya dengan harga appraisal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com