Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Sodetan Ciliwung KBT Menanti Pembebasan Lahan di Bidaracina

Kompas.com - 28/08/2015, 15:54 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Proyek sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) memasuki perkembangan baru. Saat ini, pengeboran dari sisi outlet sodetan sudah hampir selesai di titik tengah jalur sodetan.

Manajer Proyek PT Wika Ismu Sutopo mengatakan, pihaknya hampir menyelesaikan pengeboran menuju arriving shaft (titik pertemuan bor) di Jalan Otista III, Jatinegara, Jakarta Timur.

"Pengeboran yang dari outlet atau dari Kali Cipinang sudah hampir sampai ke arriving shaft-nya. Diperkirakan, dua minggu lagi bornya sudah masuk," kata Ismu saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/8/2015). (Baca: Ahok: Bukit Duri dan Bidaracina Kami Bongkar Sesegera Mungkin)

Ini artinya, tinggal dari sisi inlet di kawasan Bidaracina saja yang belum. Ismu mengatakan, pembebasan lahan di Bidaracina belum dilakukan pemerintah sehingga pihak proyek belum dapat mulai mengerjakan pengeboran di sana.

"Kami tinggal menunggu pembebasan lahan di Bidaracina. Kalau sudah dibebaskan, kami tinggal masuk," ujar Ismu.

Kapan pembebasan tersebut dilakukan, Ismu mengatakan, itu kewenangan pemerintah. PT Wika hanya bertindak selaku penyedia jasa pengeboran.

Rencananya, panjang sodetan Ciliwung-KBT, menurut Ismu, akan membentang sepanjang 1,25 kilometer. Air dari Sungai Ciliwung disodet dengan menanam pipa di kedalaman sekitar 14 meter di bawah tanah.

Ismu mengatakan, pihak proyek nanti membuat dua jalur pipa sejajar di bawah tanah yang akan menyodet atau mengalirkan air dari Ciliwung ke KBT. Tiap pipa memiliki diameter luar sekitar 4 meter dengan diameter dalam 3,5 meter.

Untuk menyelesaikan sodetan sepanjang 1,25 kilometer tersebut, pihak proyek menyambung masing-masing pipa seukuran 2,5 meter dengan total sebanyak 1.000 buah. "Nanti kedua jalur pipa itu dapat mengalirkan air sebanyak 60 meter kubik per detik," ujar Ismu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com