Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Korban Pembacokan Dimakamkan di San Diego Hills

Kompas.com - 14/09/2015, 00:23 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah Nelson Marbun (65), masih berada di atas sebuah meja, saat seorang perias wajah, serius memoles foundation (alas bedak) di setiap sisi wajah ayah tiga anak tersebut. Beberapa bekas jahitan bekas bacokan senjata tajam (sajam) perampok di wajah Nelson, masih terlihat jelas meski telah dipoles alas bedak. Sebuah perban pun membalut bagian atas kepalanya yang tak luput dari sabetan sajam pelaku.

Kerabat yang berdatangan tak kuasa membendung air mata begitu melihat kondisi korban yang diduga dirampok dan dibunuh di kediamannya, Kompleks Taman Meruya, Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu (12/9/2015) dinihari lalu. Rencananya, jenazah korban perampokan dan pembunuhan itu akan dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Senin (14/9/2015) pagi.

"Besok pagi akan dimakamkan di San Diego Hills," ujar anak sulung korban, Marsauduran Marbun kepada Kompas.com, Minggu (13/9/2015) malam.

Jenazah Nelson, belum dimasukkan ke dalam peti jenazah, saat Kompas.com menyambangi ruang duka Heaven di lantai dua Rumah Sakit Kanker Dharmais, sekira pukul 19.00 WIB. Tiga ruangan Lanzulite, Kunjite, Jade, juga terlihat sesak oleh kerabat korban yang bergantian melihat kondisi Nelson sebagai penghormatan terakhir.

Menurut, Marsauduran, Jenazah ayahnya tidak akan disemayamkan lama. Hal ini mengingat, sejumlah keluarga inti telah datang dan berkumpul di Jakarta. "Semua keluarga sudah kumpul," sebut wanita yang akrab disapa Uran itu, pelan.

Uran sendiri, tinggal di kampung halamannya di Sibolga, Sumatera Utara. Sehingga, saat mendapat kabar terkait insiden perampokan di kediaman orang tuanya, Uran pun bergegas berangkat ke Ibu Kota didampingi suaminya.

"Saya tiba di Jakarta, kemarin (Minggu) sore. Benar-benar ngga nyangka," tuturnya.

Seperti diketahui, Nelson tewas setelah mengalami 21 luka bacok di sekujur tubuhnya oleh sekelompok orang tak dikenal, Sabtu, sekitar pukul 02.30 WIB. Komplotan ini diduga hendak merampok. Namun karena dipergoki korban sebelum sempat beraksi, perampok nekat menghabisi nyawa Nelson. 

Tak hanya Nelson, kawanan perampok tersebut, juga melukai istri korban, Riris Pasaribu (63). Riris, dirawat intensif di ruang ICU, RS Puri Indah, Kembangan. Sementara itu, kepolisian telah menangkap satu tersangka berinisial NH terkait dugaan perampokan dan pembunuhan tersebut, Minggu pagi.

"Ada satu tersangka yang diamankan. Seorang tukang bangunan berinisial, NH. Nanti akan kami periksa dan kembangkan, apakah (tersangka) berindikasi pelaku atau tidak," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Iqbal. 

Namun, Iqbal mengatakan, upaya polisi dalam melakukan pengusutan kasus ini masih terkendala karena kondisi Riris yang merupakan saksi kunci masih belum memungkinkan.  Selain Riris, dua saksi lainnya yaitu asisten rumah tangga di rumah suami istri ini, Nurhamah (18) dan Yusniati (19), juga masih dalam kondisi syok berat. Pasalnya, keduanya sempat melihat langsung adegan sadis penganiayaan terhadap majikannya.

"Dua orang pembantu juga belum bisa kami periksa karena masih syok berat," demikian Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com