Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek MRT Masuki Fase Baru

Kompas.com - 21/09/2015, 14:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Hari Senin (21/9) ini, PT MRT Jakarta berencana memulai pengeboran bawah tanah di sekitar Bundaran Senayan, Jakarta Selatan, untuk jalur transportasi massal cepat (mass rapid transit/MRT). Inilah salah satu fase krusial yang menjadi tonggak pembangunan moda angkutan massal Ibu Kota masa depan.

Warga berolahraga di dekat proyek transportasi massal cepat (MRT) di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/9). Mesin pengebor terowongan (tunnel boring machine) untuk jalur MRT akan mulai dioperasikan di lokasi tersebut pada Senin (21/9) ini. Selama acara peresmian dimulainya pengeboran terowongan berlangsung, badan jalan akan dikurangi satu lajur.

Dua pekan lalu, Presiden Joko Widodo mencanangkan pembangunan kereta ringan (light rail transit) di tepi Tol Jagorawi di dekat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Hari ini Jokowi dijadwalkan meresmikan pengoperasian perdana mesin bor bawah tanah transportasi massal cepat.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Maket mesin bor yang akan mulai dioperasikan untuk menggali jalur bawah tanah MRT di Bundaran Patung Pemuda Membangun, Senayan, Jakarta, Senin (21/9/2015).

Kebutuhan moda angkutan massal bagi Jakarta dan sekitarnya terbilang sangat mendesak. Dengan rata-rata perjalanan orang di dan ke Jakarta 25,7 juta per hari, 18,7 juta perjalanan di antaranya terjadi di dalam Jakarta, pembangunan angkutan massal tak bisa ditunda lagi.

Apalagi dari 1,9 juta kendaraan yang digunakan warga Jabodetabek, 98 persen adalah kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor. Dalam kondisi jalan kelebihan beban, pembangunan moda angkutan umum berbasis rel dinilai jadi pilihan jitu.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami menjelaskan, mesin bor kereta massal cepat (MRT) akan bekerja selama 24 jam. "Pengangkutan tanah dan bebatuan sisa pengeboran dilakukan malam hari saat arus lalu lintas tidak terlalu padat," kata Dono, Minggu (20/9).

Menurut Dono, pengangkutan material sudah sering dilakukan saat pekerja membangun stasiun bawah tanah. Tanah dan bebatuan sisa pengeboran akan dibawa ke Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Presiden Joko Widodo didampingi sejumlah menteri memantau pengoperasian perdana mesin bor bawah tanah MRT di Bundaran Patung Pemuda Membangung, Senayan, Jakarta, Senin (21/9/2015).

Pengerjaan ruang bawah tanah menggunakan empat mesin bor berdiameter 6,69 meter yang dipesan dari pabrik pembuatnya di Jepang. Dua mesin dipakai untuk mengebor terowongan dari Senayan, tepatnya di bawah Patung Api Nan Tak Kunjung Padam (Patung Senayan), Jakarta Selatan, hingga Setiabudi, Jakarta Pusat. Salah satu mesin mulai beroperasi hari ini, sedangkan satu mesin lainnya mulai berfungsi pada Oktober 2015. Tahap akhir perakitan mesin bor sedang dilakukan.

Mesin bor akan bekerja di atas landasan kerja berupa lorong selebar 8 meter. Lorong berada di kedalaman 12 meter di bawah Patung Senayan. Sebuah mesin bor membutuhkan waktu satu menit per putaran. Mesin seberat 2.100 ton itu bisa bekerja sejauh 10 meter per hari.

Untuk membuat terowongan bawah tanah dari Senayan hingga Setiabudi, yang panjangnya sekitar 3,1 kilometer, dibutuhkan waktu 1 tahun. Pengeboran akan melewati empat stasiun, yaitu Senayan, Istora, Bendungan Hilir, dan Setiabudi.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Mesin bor yang akan mulai dioperasikan untuk menggali jalur bawah tanah MRT di Bundaran Patung Pemuda Membangun, Senayan, Jakarta, Senin (21/9/2015).

Lajur jalan dikurangi

Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Masdes Arroufi menyatakan, saat peresmian dimulainya pengeboran terowongan, Senin ini, badan jalan akan dikurangi satu lajur, khususnya di Bundaran Senayan. Hal ini dilakukan selama acara berlangsung.

Menurut Masdes, petugas tak akan menutup jalur, tetapi hanya mengurangi lajur di sekitar lokasi selama sekitar tiga jam acara hingga pukul 12.00. Pengurangan lajur berlaku di sekitar Patung Pemuda di Bundaran Senayan, baik lalu lintas dari arah Jalan Jenderal Sudirman maupun dari Jalan Sisingamangaraja. Lajur akan menciut dari tiga jadi dua.

"Pindah lajur secara situasional untuk arus lalu lintas dari Jalan Senopati menuju Jalan Jenderal Sudirman yang biasanya belok kanan di sisi utara bundaran besok (hari ini) melalui sisi selatan. Pengguna jalan agar mengikuti arahan petugas di lapangan," kata Masdes.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Mesin bor yang akan mulai dioperasikan untuk menggali jalur bawah tanah MRT di Bundaran Patung Pemuda Membangun, Senayan, Jakarta, Senin (21/9/2015).

Tol Tanjung Priok

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com