Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Ada Korelasi Bongkar Pasang Jabatan dengan Serapan Anggaran

Kompas.com - 08/10/2015, 16:48 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Selamat Nurdin beranggapan terdapat korelasi antara praktik bongkar pasang pejabat yang dilakukan Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dengan penyerapan anggaran DKI yang rendah.

"Misalkan saya pejabat nih, saya buat anggaran diawal tahun. Abis itu saya diganti dengan pejabat lain. Bisa juga si pejabat itu bilang, 'Ah saya kayanya nggak butuh deh dengan anggaran itu. Saya nggak mau serap ah. Nanti aja pas APBD Perubahan diperbaiki,'. Pas perubahan ternyata waktunya sempit, akhirnya tahun depan lagi," ujar Selamat di gedung DPRD DKI, Kamis (8/10/2015).

Strategi bongkar pasang pejabat, kata Selamat, menyebabkan pejabat DKI tertekan. Padahal, mereka membutuhkan perasaan aman dalam melaksanakan pekerjaan.

Selamat memberi contoh PNS yang berada di Unit Layanan Pengadaan (ULP). Selamat mengatakan, mereka membutuhkan adanya jaminan akan dibela Gubernur jika terjadi sesuatu terjadi kepada mereka. Sebab, tugas mereka dalam hal pengadaan barang dan jasa berisiko tinggi.

"Engga usah jauh-jauh, kalau kita rapat dengan ULP, mereka bilang, 'Ngeri Pak, kami ini butuh ada jaminan bahwa kami akan dibela kalau terjadi apa apa. Karena yang kami tandatangan ini risikonya tinggi,'," ujar Selamat.

Sebelumnya, Ahok membantah pernyataan pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang menyebut bongkar pasang pejabat membuat minimnya penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta.

Ahok menegaskan, bongkar pasang pejabat yang dilakukannya, sama sekali tidak ada hubungannya dengan penyerapan anggaran di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Dia menyatakan, bongkar pasang pejabat di jajaran pemerintahannya karena pejabat yang lama tidak bisa melakukan serapan anggaran dengan baik.

"Enggak ada hubungannya dengan ganti pejabat. Pemakaian anggaran, tidak ada hubungannya dengan gonta-ganti pejabat. Justru, kita ganti pejabat karena pejabat yang lama enggak bisa nyerap anggaran," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (7/10/2015) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com