"Anjing pelacak mengarah ke situ (sungai). Oke, anjing pun kita percaya, apalagi orang. Kita percaya kita cari," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di Jakarta, Senin (12/10/2015). (Baca: Warga Dilibatkan untuk Ungkap Pembunuhan Ibu dan Anak di Cakung)
Setelah sungai ditelusuri, polisi hanya menemukan dummy ponsel. Namun, belum diketahui ponsel tersebut ada kaitan dengan pembunuhan ibu dan anak tersebut atau tidak.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Farouq mengatakan, dua anjing pelacak tersebut berasal dari satuan berbeda, yakni K-9 Sabhara Polda Metro dan Mabes Polri. Keduanya diturunkan dalam waktu berbeda.
"Ini kemampuan anjing itu sama, jadi dalam waktu yang berbeda ada selang waktu sekitar satu jam. Pertama, anjing dari Polda Metro arahnya juga sama, dilanjutkan dari anjing Mabes Polri arahnya juga sama," kata Umar. Anjing pelacak tersebut menyusuri daerah yang tak bisa terjangkau.
Setelah itu berhenti sampai sungai tersebut. "Jadi ini (anjing pelacak) untuk mempersempit ruang gerak penyelidikan dari tim khusus yang dibentuk Pak Kapolda Metro," kata Umar.
Ibu dan anak, Dayu Priamberita (45) dan Yuel Maheswara Leksono (5), ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan di rumahnya, Perumahan Aneka Elok, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (8/10/2015). Polisi memperkirakan pelaku orang dekat dan bisa lebih dari satu orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.