Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Tanggung Jawab Sterilisasi di Jalur Transjakarta?

Kompas.com - 15/10/2015, 13:41 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jalur transjakarta kerap kali menjadi saksi bisu terjadinya kecelakaan. Namun, kecelakaan di jalur khusus tersebut banyak melibatkan angkutan umum jenis lain, selain transjakarta.

Sebagai jalur khusus, tentu perlu strategi pengamanan tersendiri.

Kecelakaan terakhir, Selasa (13/10/2015), yang melibatkan bus kopaja P70 Lebak Bulus-Senen dan pejalan kaki di Buncit, Jakarta Selatan, merupakan satu dari sekian banyak kecelakaan angkutan umum di jalur khusus tersebut.

Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ipung Purnomo mengatakan, polisi melakukan sterilisasi dengan ketat di dekat lampu lalu lintas.

"Kita enggak jagain di mulut busway," kata Ipung kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (15/10/2015).

Ipung mengindikasikan bus kopaja yang masuk jalur transjakarta, yakni hanya oknum sopir nakal. Karena itu, hal itu perlu ditertibkan, baik dari polisi, Dinas Perhubungan, maupun Transportasi DKI Jakarta, selaku penanggung jawab angkutan umum Ibu Kota.

"Tidak semua kopaja yang masuk jalur busway. Kita juga punya Satgas Tatib untuk menindak pelanggaran yang terjadi. Kita fokuskan jangan sampai berulang," kata Ipung.

Modus dari bus kopaja nakal tersebut biasanya memotong di tengah jalur transjakarta sehingga tidak diketahui oleh pihak kepolisian atau pengamanan di jalur khusus tersebut.

"Mereka di tengah jalan memotong, dia loncat. Kan kita juga susah jagain, enggak mungkin jagain satu-satu," kata Ipung. (Baca: Tabrak Pejalan Kaki di Jalur Transjakarta, Sopir Kopaja Diamuk Massa)

Sementara itu, Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih mengatakan sudah bekerja sama dengan kepolisian untuk melakukan sterlilisasi. Namun, ia pun mengakui bahwa tidak setiap anggota polisi lalu lintas dapat menjaga di sepanjang jalur transjakarta.

"Kami kan juga bekerja sama dengan kepolisian, tetapi enggak setiap saat ada polisi. Mereka masuk di tengah dan keluar di tengah juga," kata Kosasih, Rabu (16/9/2015).

Kosasih meminta masyarakat juga turut aktif. Salah satunya lewat aplikasi Qlue sebagai laporan jika terjadinya pelanggaran di jalur transjakara.

"Salah satu cara ada sistem pelaporan dan penindakan. Mungkin bisa pakai Qlue bisa difoto atau segala macam. Kalau kejadian cepat kan susah. Kalau begitu ditindak," kata Kosasih.

Sterilisasi Koridor VI 

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta menegaskan, pihaknya tengah merancang untuk meningkatkan sterilisasi di jalur transjakarta, terutama sterilisasi di Koridor VI transjakarta.

"Kita memang akan ada benar-benar sterilisasi di Koridor VI itu. Kita sedang mengajak pihak swasta RFID (radio frequency identification) buat palang otomatis gate gitu," kata Andry, Kamis.

Selain itu, Dishub dan Transportasi DKI Jakarta juga telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga untuk meninggikan separator atau pembatas jalan di jalur transjakarta sehingga kendaraan umum tak lagi dapat memotong jalan di tengah jalur transjakarta.

"Busway di koridor tersebut juga harus ada CCTV untuk pengamanan, kenyamanan, dan pengamanan, dan biar masyarakat bisa mengakses keberadaan busway itu sendiri," kata Andry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com