Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono mengatakan nilai tersebut turun sebesar Rp 10,5 triliun dari target awal, Rp 73,08 triliun.
"Kesepakatannya begitu, nilai KUA-PPAS 2016 Rp 62,5 triliun. Pengurangannya memang cukup banyak," kata Heru di Balai Kota, Selasa (20/10/2015).
Meski demikian, Heru memastikan penurunan nilai KUA-PPAS tidak akan mempengaruhi program kerja yang sudah diajukan.
Setelah nilai disepakati, KUA-PPAS akan disahkan melalui penandatangan memorandum of understanding (MoU). Setelah itu disepakati menjadi Rancangan APBD (RAPBD) 2016 dan langsung dibahas.
"Khusus untuk program prioritas akan tetap dijalankan. Terutama yang berkaitan dengan penanganan banjir, kemacetan, dan infrastruktur," kata Heru.
Dalam KUA-PPAS 2016, DKI bakal mengalokasikan penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada 8 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI sebesar Rp 5.362.619.000.000.
Seperti PT MRT Jakarta, PT Jakarta Propertindo, PD PAL Jaya, PT Bank DKI, PD Dharma Jaya, PT Transjakarta, PD Pasar Jaya, dan PT Pembangunan Jaya Ancol. Kemudian Belanja Tidak Langsung senilai ?Rp 24.913.316.345.057 dan Belanja Langsung senilai Rp 30.283.561.641.944.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.