Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya di Jalan, Kemacetan Juga Terjadi di Perlintasan KRL

Kompas.com - 21/10/2015, 15:59 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kereta rel listrik Jabodetabek tak jarang berhenti beberapa waktu ketika akan memasuki beberapa stasiun transit. Karena hal itu, waktu tempuh perjalanan KRL pun menjadi lebih lama.

Saat mengalami kondisi tersebut, beberapa penumpang kerap menyebut KRL yang ditumpangi tengah terjebak macet.

"Jadi macet enggak cuma waktu naik mobil di jalan raya, jalan tol. Di komuter juga bisa kena macet, keretanya ketahan," sebut Pratama (25), salah satu pengguna rutin moda transportasi KRL, saat keretanya tertahan di Stasiun Cikini, Rabu (21/10/2015).

Sepengetahuan Pratama, KRL yang ditumpanginya tertahan karena menunggu sinyal masuk di Stasiun Manggarai.

Sementara itu, pihak PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menyebut kapasitas lintasan di sejumlah stasiun, terutama stasiun-stasiun transit hampir selalu padat.

Sebab, tidak hanya KRL yang menggunakan lintasan kereta yang ada. "Pada akhirnya kapasitas lintasan itu sudah jenuh sementara semua kereta lewat sana baik itu KRL, kereta api jarak jauh, kereta api barang, melintas yang sama di Manggarai," kata Manajer Komunikasi PT KCJ, Eva Chairunisa, saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu siang.

Terlebih, Eva melanjutkan, ada 884 perjalanan KRL Jabodetabek yang dioperasikan dalam sehari. Karenanya, KRL kerap tertahan di lintasannya sebelum tiba di stasiun-stasiun transit.

Tak hanya di Manggarai, di Jabodetabek ada beberapa stasiun transit seperti di Stasiun Tanah Abang, Duri, Jakarta Kota, Jatinegara, Pasar Senen, dan Kampung Bandan.

"Misalnya jalan raya selebar 10 meter tahun ini diisi satu mobil yang lewat, sepuluh tahun lagi diisi 100 mobil, kira-kira padat kan yang berakibat terjadi antrean," ujar Eva.

"Begitu juga dengan KRL, di Manggarai, jalurnya kan hanya tujuh jalur tetapi kita tahu perjalanan KRL tiap tahun bertambah," ujarnya.

Sejumlah cara dilakukan untuk meminimalisir kepadatan. Pada periode 2015 ini, Eva menyebut sejumlah perjalanan kereta jarak jauh yang bertemu dan melintas di sejumlah stasiun transit mulai dikurangi pada pagi hari.

"Saat ini untuk mengurangi kepadatan, jadwal perlintasan kereta api jarak jauh sudah dikurangi pada pagi hari," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com