Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Belum Bisa Olah Sampah Sendiri

Kompas.com - 23/10/2015, 13:47 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan intermediate treatment facility (ITF) atau fasilitas pengolahan sampah terpadu yang direncanakan sejak jaman Gubernur Fauzi Bowo terbengkalai.

Akibatnya, DKI Jakarta masih belum dapat mengelola sampah sendiri dan bergantung penuh dalam urusan membuang sampah ke Bantar Gebang.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, sampah sebanyak 6.500 ton yang dihasilkan DKI per hari masih dibuang ke Bantar Gebang.

Menurut Isnawa, jika pembangunan ITF rampung beberapa tahun lalu, DKI bisa mengurangi separuh pembuangan sampah ke Bantar Gebang.

"Misalnya sudah terbangun empat. Asumsi kita buangan sampah ke Bantar Gebang itu hanya 2.000 sampai 3.000 ton per hari. Tetapi karena ITF belum terbangun akhirnya semua sampah kita buang ke Bantar Gebang. Sekarang dikisaran 6.500 ton perhari," kata Isnawa, di kantornya, Jumat (23/10/2015).

Menurut Isnawa, dalam master plan-nya, sarana ITF seharusnya sudah terbangun sekitar empat tahun lalu. Namun, karena sejumlah kendala, pembangunan alat tersebut terhenti.

"Kendalanya ada regulasi juga," ujar Isnawa.

Kepala Unit Pengelolaan Sampah Terpadu DKI Asep Kuswanto mengatakan, selain regulasi, kendala pembangunan ITF yakni lamanya diproses lelang.

"Selain itu ada pergantian pimpinan di DKI, lalu pemilihan teknologinya yang kita juga enggak bisa sembarang," ujar Asep, pada kesempatan yang sama.

Namun, Asep mengatakan, proyek ini akan tetap dilanjutkan. Pembangunan ITF akan dilakukan di empat wilayah yakni di Marunda, Cakung Cilincing (Cacing), Sunter dan juga di Duri Kosambi.

"Untuk Marunda dan Cacing mungkin Jakpro. Dua lainnya Dinas Kebersihan," ujar Asep.

Menurut dia, untuk melaksanakan pembangunan Jakpro mesti mendapat persetujuan penyertaan modal pemerintah (PMP) dari DPRD dan surat tugas dari Gubernur terbit.

"Kalau Dinas Kebersihan akan konsentrasi di Sunter. Kalau perencanaanya mungkin tahun depan. Jadi kita mulai menganggarkan tahun depan untuk basik, desain amdal, sama dokumen pelelangannya," ujar Asep.

Seperti diketahui, ITF merupakan sistem pengolahan sampah terpadu di DKI Jakarta. Sampah itu akan diolah untuk menjadi biogas dan dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif bagi masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com