Hal itu dikatakan Corporate Secretary PT Jasa Marga Mohammad dalam menanggapi ancaman penutupan jalan tol oleh pekerja alih daya.
“Jasa Marga juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan bahwa seluruh jalan tol di Jabodetabek tetap beroperasi normal dan tidak ada gangguan,” ujar Sofyan, dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat (23/10/2015).
Sofyan menambahkan, saat ini PT Jasa Marga memiliki sekitar 4.000 petugas operasional yang tersebar di wilayah Jabotabek yang siap melayani pengguna jalan tol selama 24 jam dengan aman dan nyaman.
Disiagakan pula 143 armada meliputi armada pelayanan jalan tol, rescue, ambulance, patroli jalan raya dan derek.
Layanan itu juga didukung pantauan kondisi lalu lintas di Jasa Marga Traffic Information Center dari 541 CCTV yang tersebar di seluruh ruas jalan tol yang dikelola Jasa Marga.
Alih daya
Dalam keterangannya Sofyan mengatakan bahwa 90 persen dari 2.800 yang disebut akan mogok kerja sudah bersedia bergabung dan menjadi karyawan di PT Jasa Layanan Operasi (JLO).
“Sistem imbal jasa yang lebih baik akan lebih menjamin kepastian hukum, kepastian hidup dan kepastian hari tua,” kata Direktur Utama PT JLO Septerianto Sanaf.
Sebelumnya, para pekerja tersebut meminta agar statusnya menjadi karyawan tetap. Jika tidak, maka mereka akan berencana melakukan mogok kerja yang berimbas pada penutupan tol Jabodetabek pada 28, 29, dan 30 Oktober 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.