Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipasangi Stiker "Tempat Aman Anak", Penghuni Rumah Tak Tahu Maksudnya

Kompas.com - 26/10/2015, 16:55 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pembinaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) di Jakarta Barat telah memasang stiker "Tempat Aman Anak" di sejumlah kelurahan. Salah satunya adalah rumah milik Ayin di Kelurahan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat.

Namun, salah satu penghuni rumah, Jum (49), mengaku tidak tahu maksud dipasangnya stiker tersebut. Babinkamtibmas hanya meminta izin memasang stiker di rumah tempatnya bekerja itu.

Saat rumah Ayin dipasangi stiker tersebut pun, hanya ada Jum di rumah. Sebab, pemilik rumah bekerja dan selalu pulang sore atau malam hari. Jum adalah orang yang sehari-hari ada di rumah tersebut. (Baca: Polisi Mulai Pasangi Stiker "Tempat Aman Anak" di Rumah-rumah Warga)

"Iya (ke saya), cuma enggak mengerti maksudnya gimana. Cuma bilangnya mau menumpang memasang. Binmasnya menelepon Bu Ayin bilang mau menumpang memasang gambar. Ibu Ayin enggak mengerti, enggak pernah di rumah sih, kerja," ujar Jum kepada Kompas.com, di rumah Ayin, Senin (26/10/2015).

Menurut Jum, saat stiker "Tempat Aman Anak" dipasang, Babinkamtibmas pun tidak menjelaskan tujuan dipasangnya stiker tersebut. Ia hanya diminta berfoto setelah stiker itu dipasang.

"Enggak ngejelasin. Enggak ngomong, cuma ada (nomor) teleponnya (di stiker). Cuma anak-anak yang bilang 'ini ada nomor teleponnya, kalau ada apa-apa telepon ke sini kali Mbak Jum'. Entar aku tanya lagi ke Pak Binmas-nya. Aku juga enggak tanya-tanya lagi. Pikir aku mah anak yang main di sini aman aja gitu," ucap Jum.

Jum mengakui, banyak anak-anak yang sering bermain ke rumah milik Ayin. Sebab, Ayin membuka warung internet (warnet) di rumahnya. Jum pun selalu mengontrol semua aktivitas anak-anak saat berselancar di internet.

"Semuanya dikontrol. Kelihatan semua, ketahuan semua anak mau buka apa pun. Semua paling di sini mainnya Facebook, CSO, Zuma," kata Jum.

Babinkamtibmas Kelurahan Mangga Besar Aiptu Srijanto menjelaskan alasan dipilihnya rumah Ayin sebagai "Tempat Aman Anak".

Selain lokasinya bersebelahan dengan kantor kelurahan, rumah Ayin memang sering dijadikan anak tempat bermain.

"Jadi, gini, kebetulan tempat Bu Ayin itu kan ada warnet. Kebetulan anak-anak kalau pulang sekolah itu mainnya di situ. Ya amanlah. Kemarin juga sudah koordinasi dengan RT," ujar Srijanto.

Namun, ia membantah belum menjelaskan tujuan menjadikan rumah Ayin sebagai "Tempat Aman Anak". Ia mengaku telah menyampaikan maksud adanya tempat yang aman bagi anak tersebut.

"Kemarin kita sudah kasih tahu Bu Ayin-nya, mungkin Bu Jum belum. Nanti kita kasih tahu deh sorean Bu Jum-nya," kata Srijanto. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com