Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grab Bike Bicara soal Hitungan Rugi, Jumlah "Biker", dan Permintaan Pasar

Kompas.com - 03/11/2015, 07:33 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada Senin (2/11/2015) sore, sejumlah pengojek berbasis aplikasi dari Go-Jek melakukan sweeping terhadap rekannya sesama pengojek yang sedang menerima order dari penumpang.

Sweeping dilakukan sebagai bentuk protes terhadap keputusan manajemen yang menurunkan tarif untuk pengojek, dari Rp 4.000 per kilometer menjadi Rp 3.000 per kilometer. Selain itu, masih ada kebijakan baru lainnya yang dianggap para pengojek tidak adil untuk mereka.

Perwakilan manajemen Go-Jek yang mengirim pesan singkat kepada para pengojek juga mengaku telah merugi sebelum bulan Agustus sampai saat ini. Keputusan untuk merugi bertujuan untuk dana promosi agar order para pengojek bisa meningkat.

Melihat fenomena seperti itu, perusahaan lain yang bergerak di bidang serupa, Grab Bike, memandang ada pertimbangan tertentu sebelum menjalankan bisnis ini.

Perusahaan harus jeli melihat seberapa besar permintaan pasar dan berapa banyak pengojek yang harus mereka rekrut. Hitung-hitungan sederhana itu dilakukan untuk menghindari kerugian.

"Kami memastikan jumlah biker (pengojek) dengan permintaan pasar juga terjaga agar tidak terjadi oversupply," kata Head of Marketing Grab Taxi atau Grab Bike, Kiki Rizki, kepada Kompas.com, Selasa (3/11/2015).

Menurut Kiki, kebijakan di Grab Bike tidak hanya fokus mengedepankan promosi untuk konsumen, tetapi juga ikut memikirkan bagaimana kesejahteraan bagi pengojeknya.

Manajemen Grab Bike mengaku mengalokasikan biaya-biaya tertentu untuk meningkatkan kesejahteraan para pengojeknya, salah satunya asuransi.

Jumlah pengojek yang disesuaikan dengan jumlah pasar dinilai menjadi salah satu kunci menjalankan bisnis ojek berbasis aplikasi.

Selain memastikan para pengojeknya bisa mendapat order, pembagian untung ke perusahaan juga bisa seimbang, terlepas dari promo apa yang dibuat oleh perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com