Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung: Ahok, Tobatlah! Jangan Bikin Masalah Terus

Kompas.com - 03/11/2015, 18:01 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung menilai bahwa permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan sampah Ibu Kota cenderung dikarenakan sikap arogan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Menurut dia, permasalahan tersebut sedianya tidak terjadi jika Basuki alias Ahok tidak arogan menghadapi pihak terkait, baik DPRD Bekasi maupun PT Godang Tua Jaya selaku pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

"Harusnya dia (Basuki) jangan arogan, kita harus ramah. Kalau DPRD Bekasi ingin bertanya, ya diterima saja, jangan malah ngatain 'siapa elu?' Pemerintah Daerah kan bukan gubernur saja. Dia bisa disposisi ke wakilnya atau ke sekda," kata Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Lulung juga menilai bahwa arogansi Ahok semakin terlihat ketika ia mengancam akan mengerahkan tentara ke Bekasi.

Menurut Lulung, pernyataan tersebut hanya memperkeruh suasana karena Ahok melibatkan lembaga lain, yakni TNI.

"Dia yang provokasi, dia yang buat masalah, terus bawa-bawa lembaga lain. Harusnya yang ramah-ramah sajalah. Bangun hubungan baik dengan daerah lain," ujar politisi PPP ini.

Atas dasar itu, Lulung menyarankan agar Ahok tidak lagi bersikap arogan. "Ahok, tobatlah. Jangan bikin masalah terus, jangan semua diajakin berantem, jangan cari masalah. Kalau Ahok cari masalah, Ahok akan terus ada masalah," ujar Lulung.

Permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan sampah Ibu Kota dalam beberapa pekan terakhir berawal dari razia yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Bekasi terhadap sejumlah truk sampah milik Dinas Kebersihan DKI.

Razia itu dilakukan dengan alasan Dinas Kebersihan DKI Jakarta mengangkut sampah di luar jam operasional yang disepakati.

Merespons kejadian tersebut, Ketua Komisi A DPRD Bekasi Ariyanto Hendrata melontarkan wacana untuk memanggil Ahok. Wacana pemanggilan ini lantas membuat Ahok berang.

Mantan Bupati Belitung Timur ini melontarkan keinginannya untuk mengelola sendiri sampah warga Jakarta dan memutus kontrak dengan PT Godang Tua Jaya selaku pengelola TPST Bantargebang.

Tak hanya di situ, permasalahan jadi melebar ketika pada Senin (2/11/2015), puluhan warga Jalan Transyogie, Cileungsi, Bogor, menghadang truk-truk pengangkut sampah dari Jakarta. (Baca: Warga Cileungsi Tolak Truk Sampah Jakarta Lewat pada Siang Hari)

Jalan tersebut adalah jalan yang selama ini digunakan dalam pengangkutan sampah dari Jakarta ke TPST Bantargebang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com