Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemulung Bantargebang yang Temukan Emas, Ponsel, hingga Uang Rp 9 Juta

Kompas.com - 04/11/2015, 18:05 WIB
Bhirawa mbani

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, tak hanya menjadi tumpuan warga untuk membuang sampah. Lokasi tersebut juga seolah menjadi lumbung emas bagi sebagian kalangan.

Sebut saja Sono (44), seorang pemulung yang biasa mengais rezeki dari Bantargebang. Ia mengaku bisa memperoleh penghasilan hingga Rp 100.000 per hari dengan memulung sampah.

"Ya, sehari, kalau dapat sepuluh karung. Sehari ada-lah Rp 100.000 penghasilan di tangan, buat menuhin kebutuhan sehari-hari," kata Sono yang ditemui di Bantargebang.

Pria asal Cilacap ini mengaku sudah melakoni pekerjaan pemulung selama lebih kurang enam bulan. Mulanya, Sono diajak kawannya untuk menjadi pemulung di Jakarta.

Dalam enam bulan menjadi pemulung, Sono mengaku pernah menemukan barang berharga. Bagaikan kejatuhan durian, Sono pernah menemukan perhiasan, seperti emas dan perak, hingga ponsel.

Bukan hanya Sono, ia mengatakan bahwa kawannya juga pernah menemukan barang berharga berupa uang Rp 9 juta. "Dia sumbangin ke anak yatim. Yang nemunya paling dapat Rp 2 juta, sisanya buat sumbangan," tutur Sono.

Terkait penghadangan truk sampah DKI Jakarta ke Bantargebang, Sono mengaku khawatir. Ia khawatir penghasilannya berkurang jika sampah dari Jakarta tak lagi datang ke Bantargebang.

"Kalau ini tutup karena Jakarta kebanjiran, sudah. Kalau pembuangannya lancar, yang mungut banyak di sini. Di sini mah yang mungut ada saja. Jadi, penginnya sampah datang saja, lancar," ucap Sono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com