Bahkan, saat itu tiba-tiba saja kamera pengawas atau CCTV (closed circuit television) yang terpasang di underpass Dukuh Atas juga tak berfungsi.
"Nah saya enggak tahu kebetulan kali ya, CCTV di daerah itu juga mati. Kemarin CCTV mati, kami pikir cuma sekadar mati, ternyata (air) naik tiba-tiba," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (9/11/2015).
Basuki mengatakan, DKI memasang CCTV di seluruh underpass. Seperti di Senen, Dukuh Atas, Jalan Angkasa, dan lain-lain.
CCTV itu juga membantu mengawasi terjadinya genangan. Sementara itu, lanjut Basuki, penyebab banjir di kolong Landmark sama seperti ketika banjir merendam kolong Semanggi.
"Jadi itu submerged pump (pompa benam). Pompa yang ditanam di air, kalau air sudah sentuh level sekian, pompa otomatis naik. Ternyata klep (pengamannya) kena lumpur, jadi terhambat," kata Basuki.
Banjir di kolong Landmark Sabtu (7/11/2015) lalu menyebabkan kendaraan tidak dapat melintas. Ketinggian air mencapai 1 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.