Rombongan Komnas HAM yang diwakili staf mediasi Komnas HAM Opi Muzalifah dan Ernawati mendatangi lokasi penembokan dan berdialog dengan warga. Mereka didampingi Ketua LPM Kecamatan Limo, Risani, serta sejumlah warga.
"Kami melihat langsung bagaimana sulitnya warga beraktifitas akibat penembokan dan penutupan ruas jalan ini oleh pengembang. Warga juga mengeluhkan adanya intimidasi yang mereka dapatnya, serta lambatnya Pemkot Depok memberikan solusi atas masalah warga ini," kata Opi, staf mediasi Komnas HAM, Selasa (17/11/2015).
Kepada para staf mediasi Komnas HAM, warga mengadukan sejumlah permasalahan yang mereka hadapi akibat penembokan ruas jalan itu.
"Selain keluar masuk jalan harus memutar melalui jalan menurun yang licin, kami cukup kesulitan membawa hasil kebun kami serta hasil ternak kami," kata Naumar, warga Kampung Kramat.
Ernawati, staf mediasi Komnas HAM menuturkan dari hasil pemantauan dan pengamatannya, ada hal yang diacuhkan pengembang saat membangun tembok di ruas jalan masuk permukiman warga tersebut.
Akibat penembokan itu, warga terisolasi dan kesulitan beraktifitas. "Kami memahami ada sengketa kepemilikan lahan di sini. Legalitas PT Megapolitan atas lahan yang diklaimnya ini pun tidak jelas. Tapi mereka sudah main tembok saja jalan warga tanpa melihat dampaknya pada warga," kata Erna.
Selanjutnya, staf mediasi Komnas HAM akan melaporkan masalah ini kepada komisioner Komnas HAM untuk ditindaklanjuti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.