JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu satwa langka yang sering diperdagangkan, Beruang Madu, dinilai cukup banyak dicari pembeli di dalam Indonesia maupun di luar negeri.
Hal itu diungkapkan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta Awen Supranata saat menghadiri pengungkapan perdagangan satwa langka di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Rabu (18/11/2015).
"Khusus untuk beruang madu, banyak dicari soalnya ada organnya yang dipercaya bisa bikin sehat, meningkatkan vitalitas juga, katanya. Tapi ada juga yang senang untuk dipelihara dan dikoleksi," kata Awen kepada Kompas.com.
Jika melihat tren perdagangan satwa langka ini sendiri, Awen melihat, banyak penyedia satwa yang berasal dari Indonesia dan pembelinya rata-rata sebagian besar dari luar negeri.
Dalam kasus yang diungkap Polda Metro Jaya pun, pemilik satwa langka berasal dari Sumatera dan Papua. Tata cara transaksi perdagangan tersebut melalui perantara yang disebut sebagai marketing.
Pemilik atau penyedia satwa langka menginformasikan ada berapa satwa yang siap untuk dijual. Setelah itu, marketing yang dimaksud tawar-menawar dengan pembeli.
Jika sepakat, baru transaksi terjadi. Untuk memperlancar proses transaksi, ada orang dalam yang bekerja di bidang terkait. Dalam kasus ini pula, ada satu oknum petugas yang menjabat sebagai dokter sekaligus pegawai di Balai Besar Pertanian Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Peran oknum tersebut adalah untuk mengawal kepergian satwa langka ke luar negeri sehingga aman dari pengawasan aparat. (Baca: Perdagangan Satwa Langka, Kejahatan Serius Ketiga Setelah Narkoba dan Perdagangan Senjata)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.