Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supaya "Aman" Ngetem, Sopir Angkot di Terminal Kampung Melayu Bayar Upeti

Kompas.com - 25/11/2015, 05:42 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemandangan angkutan umum ngetem sembarangan di kolong fly over di luar Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur nyaris terjadi hampir setiap hari.

Tak jarang, para sopir mengetem hampir menutupi separuh jalan.

Seperti yang terjadi pada Selasa (24/11/2015) sore, di Jalan Abdullah Syafei, wilayah Kampung Melayu, Jatinegara arah Tebet. Lebih dari puluhan angkot, khususnya mikrolet 44 jurusan Jatinegara-Karet terlihat mangkal di jalan.

Tak hanya bahu jalan yang diambil, sejumlah angkutan ini juga mangkal di atas trotoar. Akibatnya, macet kadang menjerat pengguna jalan lain. Namun ironisnya, meski mangkal ngetem sembarangan, tak ada penindakan yang dilakukan aparat berwenang.

Padahal pelanggaran tersebut dilaporkan terjadi hampir setiap hari. Selidik punya selidik, puluhan sopir tersebut ternyata mengaku menyetor ke timer dan oknum ormas daerah.

Bahkan, setoran itu juga sampai kepada oknum petugas. Adalah R (40), sopir angkot yang mengungkapkan hal ini. R mengaku, tiap hari ia mesti harus menyetor Rp 22.000 kepada timer yang menjaga di jalan tersebut.

Menurut R, setoran itu nantinya akan diteruskan kepada oknum aparat. "Itu buat uang koordinasi. Katanya nanti buat setor juga sama oknum (aparat)," kata R, saat ditemui, Selasa sore.

Yang R tahu, praktik pungli terhadap sopir ini disebutnya sudah berlangsung selama dua tahun. Kalau tidak setor ke timer, maka sopir-sopir angkot yang mangkal bakal kena incaran tilang aparat.

"Kalau enggak nanti diisengin. Pertama SIM diambil (tilang), nanti STNK, terus karena surat-surat enggak ada dikandangin," ujar R.

Sopir hanya bisa patuh. Karena kalau tidak, timer yang menerima setoran bakal mengadukan sopir yang tidak bayar ke aparat.

"Saya lagi makan Bang, mobil saya main diderek. Padahal yang lain juga sama (ngetem)," cerita sopir lain yang mengaku pernah tidak menyetor ke timer.

Para sopir mengaku, mereka memilih mangkal di sisi barat luar terminal itu karena Terminal Kampung Melayu sudah tak memungkinkan dari sisi kapasitas. Sehingga mereka memilih mangkal di Jl KH Abdullah Syafei.

Tak hanya mikrolet 44, Kopaja T502 dan Mikrolet M02 juga kerap mangkal di kolong flyover Kampung Melayu arah Jalan Jatinegara Barat.

Disinyalir, banyaknya angkutan yang ngetem di luar terminal karena mereka sudah membayar uang ke petugas timer.

Bukan Jaminan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com