Sebab, menurut dia, perusahaan yang dipimpin Antonius NS Kosasih itu gagal membeli banyak bus serta mengintegrasikan Kopaja dan Metromini dengan PT Transjakarta.
"Makanya, saya bilang, PT Transjakarta itu payah karena selama satu tahun bagi saya PT Transjakarta itu gagal total jadi pesaing bus-bus (sedang) di Ibu Kota," kata Basuki di Balai Kota, Senin (7/12/2015).
Basuki mengatakan, tujuan awal pembentukan PT Transjakarta ialah untuk menjadi pesaing perusahaan bus-bus sedang di Jakarta.
Selain itu, seharusnya, PT Transjakarta bisa utang kepada bank untuk membeli bus transjakarta. PT Transjakarta, lanjut dia, juga seharusnya mencari cara lain untuk menutupi kekurangan pembelian bus.
"Di Ungaran, produksinya satu hari satu bus. Namun, Hino kan juga produksi dan kami bisa ubah bus luar kota ditarik masuk sementara menjadi feeder. Jadi, enggak ada toleransi buat metromini semua," kata Basuki.
Dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI Jakarta 2016, PT Transjakarta menerima penyertaan modal pemerintah senilai Rp 500 miliar.
Basuki mengatakan, seharusnya, PT Transjakarta memiliki program usaha yang strategis.
PT Transjakarta seharusnya juga bisa meminjam modal di bank untuk pengembangan usaha seperti yang dilakukan PT Damri. Dengan demikian, perkembangan bisnis tak bergantung pada anggaran daerah.
"Transjakarta sudah dibentuk PT mirip dengan Damri. Seharusnya, dia bisa meminjam dong? Masa harus saya jadi direksinya?" kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.