JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggarkan Rp 500 miliar kepada Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI untuk membeli lahan bekas gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.
Sedianya, Basuki mengajukan anggaran tersebut kepada PT MRT Jakarta.
"Sekarang kami putuskan yang beli (lahan bekas gedung Kedubes Inggris) itu Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI," kata Basuki seusai bertemu Duta Besar Inggris Moazzam T Malik, di Balai Kota, Senin (7/12/2015).
Meski demikian, Basuki meminta Dinas Pertamanan DKI untuk melakukan tawar-menawar dan melalui proses appraisal (harga taksiran) terlebih dahulu.
Sementara pihak Kedubes Inggris menyepakati pembelian lahan sesuai harga pasar. Rencananya, pembelian lahan dianggarkan pada APBD 2016.
"Kan anggaran sekarang di Dinas Pertamanan DKI banyak pembatalannya. Makanya, saya ngajari kamu untuk beli lahan pakai anggaran kamu," kata Basuki.
Begitu kedua belah pihak sepakat nilainya, pembelian lahan akan menggunakan APBD Perubahan 2016. Rencananya lahan itu akan dibangun ruang terbuka hijau (RTH).
"Jadi di tengah kota begitu padat. Nanti Bundaran HI mau saya kasih bunga di sekelilingnya. Kalau Anda mau nongkrong, ya bukan di tengah (Bundaran HI), tapi di bekas Kedutaan Besar Inggris," kata Basuki.
Gagasan pembangunan taman di Bundaran HI sudah diusulkan Presiden pertama RI, Soekarno. Sejalan dengan gagasan tersebut, Basuki berkeinginan Bundaran HI dikelilingi oleh taman-taman yang asri dan sejuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.