Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Ekspedisi Gelapkan Truk Berisi Kopi Bernilai Ratusan Juta

Kompas.com - 13/12/2015, 15:50 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir ekspedisi, MRF dan ABD menggelapkan truk berisi kopi merek Kapal Api senilai ratusan juta rupiah. Keduanya berkomplot dengan enam pelaku lainnya untuk menggelapkan truk dari Surabaya ke Bogor tersebut.

Kanit 1 Jatanras Ditereskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Gunardi mengatakan pengungkapan penggelapan tersebut berawal dari informasi mengenai akan dilakukan transaksi kopi di Kamal Muara, Jakarta Utara, Minggu, 29 November lalu.

"Kemudian anggota datang dan pelaku tersebut benar. Kita lihat satu truk tronton dan pelaku sedang menurunkan barang kopi sejumlah 2.978 dus untuk dipindah ke mobil boks," kata Gunardi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (13/12/2015).

Dari tempat kejadian perkara (TKP) tersebut, polisi mengamankan SL, WW, BR, DD dan SP. Setelah itu, polisi mengembangkan ke dua sopir truk penggelapan.

ABD dan MRD diketahui menukar kendaraan terlebih dahulu dengan WW, SS dan BR. Setelah itu, ABD dan MRD melarikan diri dengan mobil Avanza.

"Sesampai di Tol Cikampek, kita dapat ciri-ciri mobil. Saat di Bekasi Barat pimpinan Ipda Agus sudah memperingatkan menepi, tapi tidak berhenti," kata Hendro.

Dua tembakan peringatan dilepaskan polisi hingga akhirnya aparat terpaksa menembak mobil pelaku. Tembakan tersebut mengenai kaki kanan ABD.

Mobil Avanza tersebut berhenti dan pelaku pun berhasil diamankan. Polisi juga mengembangkan dan menangkap penadah, SW.

Kini, para pelaku dikenai Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Pasal pencurian dengan kekerasan dikenakan karena pelaku merusak gembok truk kontainer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com