Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudin KPKP Mengaku Sulit Awasi Peredaran Ayam Tiren

Kompas.com - 14/12/2015, 19:19 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Timur mengaku sulit mengawasi perdagangan ayam tiren di pasar.

Sebab, menurut Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Sudin KPKP Jakarta Timur, Faizah, perdagangan ayam tiren biasanya tersembunyi sehingga sulit dilacak. (Baca: Gudang "Ayam Tiren" Digeledah, Bau Busuk Menyeruak)

"Kalau yang ilegal seperti ini kita tidak punya datanya," ujar Faizah setelah meninjau gudang yang digeledah polisi karena menyimpan ayam tiren di Cakung, Jakarta Timur, Senin (14/12/2015).

Mengenai pengakuan pemilik gudang yang menjual ayam tiren ke Pasar Klender, Faizah mengatakan bahwa sampel daging ayam di dalam Pasar Klender selama ini tergolong bagus. (Baca: Pelaku Jual Ayam Tiren ke "Pembeli Khusus" di Pasar Klender)

Padagang di dalam pasar Klender, menurut dia, masuk dalam pengawasan instansinya. Atas dasar itu, Faizah menduga ayam tiren tersebut dijual kepada pedagang yang beroperasi di luar pasar.

"Biasanya yang menjual di luar los (pasar)," kata Faizah.

"Makanya kita lebih ke pedagang luar kalau pengambilan sampelnya," ujar Faizah lagi.

Terkait peredaran ayam tiren ini, Faizah mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan razia dalam waktu dekat di sejumlah psar.

Apalagi, masyarakat tengah menyambut perayaan Natal dan tahun baru. Untuk itu, Faizah meminta masyarakat waspada dan mengenali perbedaan antara ayam tiren dengan ayam segar.

"Untuk masyarakat jangan takut berbelanja ayam. Tentunya dengan ciri-ciri bagaimana ayam segar dan ayam tiren itu," ujar dia. (Baca: Ayam Tiren dan Ayam Segar, Bagaimana Membedakannya?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com