Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memalak Penumpang di Pulogadung, Kernet Metromini Ditangkap

Kompas.com - 30/12/2015, 23:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Riski (23) pemuda yang berprofesi sebagai kernet metromini di Terminal Pulogadung ditangkap aparat kepolisian.

Riski ketahuan memalak seorang penumpang bus di dalam terminal tersebut.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Husaimah mengatakan kejadian tersebut terjadi Selasa (29/12/2015).

Korbannya adalah Kurniawan (21), seorang mahasiswa yang hendak menumpang bus dari Terminal Pulogadung dengan tujuan Kawarang.

Husaimah mengatakan, saat itu Kurniawan yang baru saja turun di depan Terminal Pulogadung langsung dihampiri Riski.

Riski lantas bertanya kepada Kurniawan, "Mau ke mana Mas?".

Kurniawan menjelaskan hendak ke Kerawang.

"Pelaku mengatakan, 'Ayo saya antar'. Dijawab korban, 'Enggak usah, saya sudah tahu'," kata Husaimah menceritakan kasus tersebut, Rabu.

Meski Kurniawan tak mau, Riski rupanya tetap mengikuti. Bahkan Riski tetap mengikuti saat Kurniawan sudah mendapatkan tumpangan mobil ke Karawang.

Saat di atas mobil itu Riski beraksi memeras korban.

"Terpaksa korban mengeluarkan uang Rp 10.000. Ternyata pelaku tidak mau, pelaku minta Rp 20.000. Terpaksa korban mengeluarkan uang Rp 20.000 dan pelaku mengambil total uang Rp 30.000," ujar Husaimah.

Setelah mengambil uang Kurniawan, Riski pergi. Namun, Kurniawan melaporkan kejadian itu ke Pos Kepolisian Subsektor Terminal Pulogadung.

Riski yang masih berada di terminal langsung diciduk aparat kepolisian.

Akibat perbuatannya, Riski diancam dengan pasal 368 KUHP tentang tindak pidana pemerasan dengan ancaman di atas lima tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com