Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Smart City Lounge, Ahok Akan Pecat Lurah yang "Ngeyel"

Kompas.com - 05/01/2016, 22:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memantau kesiapan Smart City Lounge, yang terletak di lantai 3 Blok B Balai Kota Jakarta.

Dalam tinjauannya, Basuki mengaku puas karena pembangunan lounge sesuai dengan targetnya. 

"Bagus ini, ada meja dan bangku panjang. Jadi ini bisa digunakan anak-anak muda, programmer, developer untuk mengembangkan aplikasi. Biasanya kan hanya dilombakan, sekarang langsung bisa digunakan," kata Basuki, Selasa (5/1/2016).

Basuki pun bertanya kepada Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City, Setiaji. Apakah layanan Smart City sudah mampu melihat data anggaran. Namun hingga kini, anggaran baru dapat dilihat melalui website jakarta.go.id, belum melalui aplikasi.

Menurut Basuki, warga akan kesulitan melihat anggaran melalui website.

"Saya minta aplikasi untuk anggaran. Jadi bisa dilihat untuk aspal jalan habis berapa, untuk makan habis berapa, bikin teh habis berapa, jadi lebih gampang," kata Basuki. 

Di sisi lain, Basuki meminta Jakarta Smart City terus memantau kinerja Lurah di wilayahnya masing-masing.

Ia meminta petugas Jakarta Smart City melaporkan Lurah mana saja yang enggan menindaklanjuti laporan warga. 

"Lurah yang ngeyel, bisa dapat laporan dari sini. Kalau yang ngeyel terus, kita pecat," kata Basuki.

Setiaji pun menjawab, akan ada notifikasi jika Lurah atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tidak menindaklanjuti laporan warga melalui aplikasi Qlue.

Pada kesempatan itu, ia menjelaskan Jakarta Smart City Lounge menempati ruangan seluas 500 meter persegi.

Di dalamnya terdapat ruang Command Center, yang dilengkapi LED Wall, berikut peralatan teknologi terbaru. Kemudian Ruang V Meeting, yang difungsikan sebagai ruang koordinasi dan komunikasi para pimpinan daerah. 

Selain itu, ada ruang untuk pengaduan warga, ruang Kepala UPT Smart City, ruang operasional tim, dan ruang staf Jakarta Smart City.

Kemudian ada juga ruang Co Working Space untuk rintisan (startup) yang mendukung program Jakarta Smart City.

"Beberapa CCTV (closed circuit television) juga sudah tersambung. Tetapi memang belum semuanya. Akan dilakukan secara bertahap," kata Setiaji.

Soft launching Jakarta Smart City Lounge telah dilakukan pada 28 Desember 2015 lalu. Sementara peluncuran resminya dijadwalkan pada 22 Juni 2016 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com