Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Aktivitas Orang Tua dan Anak di RPTRA Cililitan

Kompas.com - 07/01/2016, 19:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) sempat diisukan justru menjadi lokasi yang berbahaya bagi anak dan rawan penyalahgunaan.

Namun, isu ini nampaknya masih jauh bagi RPTRA Cililitan yang terletak di Jalan Buluh, Kramatjati, Jakarta Timur. Sore ini, puluhan warga mulai berbondong datang ke RPTRA tersebut.

Rata-rata pengunjungnya para orang tua yang menggandeng anak mereka yang masih kecil. Fasilitas fitness, taman, pendopo dan tempat permainan anak seperti ayunan dan seluncur jadi lokasi favorit para keluarga bermain.

Orang tua melepas anak-anak mereka yang masih kecil bermain dengan teman sebayanya, sementara para orang tua menikmati alat fitness. Walau demikian mereka tetap mengawasi anaknya.

Nampaknya, taman yang memiliki luas hampir 4.000 meter persegi itu betul-betul dimanfaatkan warga sekitar. Maklum, mencari taman di tengah semakin padatnya Ibu Kota tak mudah.

Seperti yang diungkapkan Soleh (40), pengunjung RPTRA Cililitan. Ia mengaku senang pemerintah menyediakan taman seperti ini.

"Saya senang dengan adanya ruang terbuka untuk umum semacam ini, kan jarang-jarang ada," kata Soleh kepada Kompas.com, di RPTRA Cililitan, Kamis (7/1/2016).

Warga RT 09 RW 06 Cililitan itu menyebut, tiap sore RPTRA ini jadi lokasi kunjungannya. Bersama anaknya, Soleh kadang menghabiskan waktu satu sampai dua jam menikmati taman dan fasilitasnya.

"Tergantung mood anak, kadang satu sampai dua jam," ujar Soleh.

Diakui Soleh, taman ini jadi lokasi favorit. Tiap Sabtu dan Minggu, Soleh mengatakan RPTRA ini bakal penuh karena didatangi orang-orang yang berolah raga atau mengajak anak bermain.

"Makanya saya kebalikannya, kalau saya sukanya ke sini justru tiap sore hari kerja biasa. Karena enggak penuh kaya Sabtu dan Minggu," ujar Soleh.

Komentarnya soal RPTRA ini, menurutnya sudah cukup lumayan. Termasuk soal keamanannya.

"Saya rasa cukup aman ada yang jaga juga. Kalau di sini yang enggak-enggak, kaya dijadikan tempat pacaran atau apa saya belum dengar sih," ujar Soleh.

Hanya, untuk fasilitas menurutnya salah satu ayunan bermain anak sedang tidak dapat digunakan karena rusak. Selain itu lapangan futsal juga belum dapat digunakan dulu karena sedang ditanami rumput.

"Fasilitas main juga mungkin masih sedikit, kan cuma di pojok sini saja," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com