Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Harus Segera Deklarasi jika Mau Usung Ahok pada Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 11/01/2016, 15:45 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PDI Perjuangan sudah memberikan sinyal untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama maju dalam Pilkada DKI 2017.

Di sisi lain, Ahok (sapaan Basuki) juga sudah didukung oleh gerakan Teman Ahok yang mengumpulkan fotokopi KTP sebagai syarat maju dalam jalur independen.

Pengamat politik dari Cyrus Network, Hasan Nasbi, mengatakan, ada hal yang harus segera dilakukan PDI Perjuangan atau parpol mana pun jika memang serius mengusung Ahok.

Mereka harus segera mendeklarasikan dukungannya sebelum pendaftaran jalur independen dibuka.

"Partai harus kasih dukungan jauh-jauh hari, sebelum pendaftaran jalur independen dibuka. Kalau last minute, ya udah enggak bisa apa-apa," ujar Hasan ketika dihubungi, Senin (11/1/2016).

Sebab, Ahok sendiri juga harus segera menentukan pilihannya. Jika tidak ada partai yang memberi kepastian akan mengusung, Ahok diperkirakan akan memilih jalur independen.

Masalahnya, kata Hasan, hampir belum pernah ada partai yang memberi rekomendasi terhadap calon pada jauh-jauh hari. Kebiasaannya, parpol selalu mendukung beberapa hari menjelang pendaftaran ditutup.

"Biasanya seminggu atau malah sehari sebelum pendaftaran tutup baru dikasih rekomendasi itu. Jadi enggak tahu bisa enggak parpol jauh jauh hari kasih rekomendasi. Kalau bisa ya bagus, Ahok bisa melihat dukungan partai sebagai dukungan serius. Tapi kalau partai masih pikir-pikir, ya Ahok lebih baik pilih yang sudah pasti saja, yaitu Teman Ahok," ujar Hasan.

Hasan juga mengatakan, partai politik harus "bersaing" keras dengan Teman Ahok. Sebab, Teman Ahok yang pertama kali membuka jalan agar Ahok bisa maju Pilkada DKI 2017 sebelum parpol berniat untuk mengusung Ahok.

"KTP sudah memenuhi syarat kan, Ahok juga sebenarnya harus menghargai yang lebih dulu mengusung dong, yang lebih dulu menyediakan kendaraan untuk maju pilkada, yaitu Teman Ahok," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com