Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokus Urus Bom, Kepolisian Sempat Tunda Penyidikan Kasus Mirna

Kompas.com - 18/01/2016, 10:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27) masih dalam tahap penyelidikan. Jika sudah terungkap, identitas pelaku yang diduga sebagai pembunuh Mirna baru akan disampaikan ke publik. 

"Daripada sepotong-sepotong info, malah enggak keruan," kata Tito, seusai apel pengamanan di Silang Selatan Monas, Jakarta, Senin (17/1/2016). 

Tito mengakui, penanganan kasus kematian Mirna ini mundur dari target. Sebab, dia melanjutkan, fokus pengamanan kepolisian saat ini ada pada ledakan bom di kawasan dekat Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) lalu.

"Kemarin kan ada kasus bom, semua fokus ke situ dan sekarang sudah dipecah lagi kekuatannya ke situ (kasus tewasnya Mirna)," kata jenderal bintang dua itu. 

Ia pun tidak ingin berspekulasi mengenai pihak mana yang diduga menjadi tersangka. Jika tersangka sudah ditetapkan, maka identitasnya akan disampaikan ke publik.

Kepolisian memastikan bahwa kopi yang diminum Mirna sebelum tewas mengandung zat sianida.

Hasil itu terbukti berdasarkan keluarnya laporan dari Pusat Laboratorarium Forensik (Puslabfor) Polri dan otopsi jenazah korban yang menyatakan adanya kandungan sianida di dalam tubuh dan kopi yang diminum korban.

Pihak Puslabfor Polri sebelumnya menyatakan bahwa ada racun sianida pada hasil uji sampel es kopi Vietnam Mirna yang dipesan oleh teman Mirna yang berinisial J.

Kadar sianida yang ditemukan di lambung Mirna mencapai sekitar 15 gram. Sebelumnya, Mirna dinyatakan meninggal dunia seusai meminum es kopi Vietnam di kafe O, Rabu (6/1/2016).

Kompas TV Tewas Saat 'Ngopi', Polisi Libatkan Ahli Kimia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com