Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadar Racun Sianida dalam Kopi Mirna Diduga Cukup Besar

Kompas.com - 18/01/2016, 15:37 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri menduga racun sianida yang terdapat dalam kopi yang diminum Wayan Mirna Salihin kadarnya cukup besar.

"Ini sudah membuktikan dapat melumpuhkan yang bersangkutan. Ini dalam pemeriksaan yang masih dilakukan dianggap cukup besar (kadarnya)" kata Ses Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Kombes Hudi Suryanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/1/2016).

Menurut Hudi, kadar racun dalam kopi Mirna diduga cukup besar karena wanita itu meninggal dalam waktu singkat. (Baca: Polisi Pastikan Mirna Tewas karena Diracun Sianida)

"Semakin besar, semakin cepat. Kan sudah membuktikan dampak pada yang bersangkutan," kata Hudi.

Meskipun demikian, Puslabfor Mabes Polri akan kembali melalukan uji sampel untuk memastikan kadar racun sianida dalam es kopi Vietnam yang diminum Wayan Mirna Salihin sebelum meninggal dunia tersebut.

"Untuk mengetahui kadar sianida akan dilakukan proses pemeriksaan lanjutan," ujar Hudi.

Sebelumnya, Kapuslabfor Brigadir Jenderal Alex Mandalikan memperkirakan konsentrasi sianida dalam kopi yang diminum Mirna kurang lebih 15 gram per liter.

Sebagai gambaran, menurut Alex, untuk mematikan orang dengan berat badan 60 kilogram, hanya membutuhkan 90 miligram sianida.

Kini, Polisi telah meningkatkan penanganan kasus Mirna ini ke tahap penyidikan. Peningkatan status penanganan kasus ini dilakukan setelah polisi melakukan gelar perkara pagi tadi.

Dengan meningkatnya status penanganan kasus ini, polisi memastikan adanya dugaan tindak pidana. (Baca: Kasus Kematian Mirna Ditingkatkan Jadi Penyidikan)

Kompas TV Kopi Mirna Terkandung Racun Sianida

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com