Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Minta "Blacklist" Kontraktor Masjid yang Ahok Sebut Dibangun Asal-asalan

Kompas.com - 19/01/2016, 20:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyayangkan pembangunan masjid di rumah susun sederhana (Rusun) Marunda di Cilincing, Jakarta Utara yang terkesan asal-asalan.

Ia pun mengusulkan agar kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan masjid tersebut di-blacklist. (Baca: Begini Kondisi Masjid yang Ahok Sebut Dibangun Asal-asalan)

"Kontraktornya di-blacklist, enggak benar kontraktornya," ujar Djarot, di Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Menurut Djarot, kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan masjid di Rusun Marunda tersebut tidak memahami nilai-nilai agama dan pentingnya masjid sebagai tempat ibadah bagi warga Rusun Marunda.

Djarot pun yakin ke depannya pelaksana pembangunan masjid tersebut tidak lagi mendapatkan kepercayaan dari Pemprov DKI Jakarta maupun pihak lain.‎ 

"Bayangin loh ya, membangun tempat ibadah kayak begitu, itu tempat ibadah, loh. Apalagi yang lain, pasti tidak benar," kata Djarot.

Pada Minggu (17/1/2016), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kecewa saat meresmikan masjid di rusun Marunda di Cilincing, Jakarta Utara.

Setelah mengamati bangunan tersebut, Basuki menilai pembangunan masjid itu terkesan asal-asalan.

Berdasarkan data milik Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), peserta lelang proyek pembangunan masjid di Rusunawa Marunda mencapai 54 kontraktor.

Adapun pagu anggarannya senilai Rp 2,26 miliar. Data tersebut berbeda dengan yang disampaikan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan DKI Jakarta Ika Lestari Aji saat acara peresmian masjid pada Minggu (7/1/2016).

Saat itu, Ika menyebut lelang pembangunan masjid di Rusunawa Marunda hanya diikuti satu kontraktor dan anggarannya Rp 9 miliar. (Baca: Disebut Rp 9 M, Ternyata Biaya Pembangunan Masjid Rusun Marunda Rp 2,26 M)

Saat dikonformasi, ia mengakui menerima informasi yang salah. Masjid di Rusunawa Marunda ini dibangun di atas lahan seluas sekitar 2.200 meter persegi. Masjid ini dapat menampung maksimal 2.500 jamaah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com