JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut jumlah ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di Ibu Kota belum memenuhi angka ideal.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun berencana membangun 150 RPTRA pada tahun 2016 ini.
"Berarti kalau semua tercapai, kami punya sekitar 200 RPTRA dan tahun 2017 tambah lahan lagi. Idealnya itu, tiap 2.500 warga ada satu taman bermain," kata Basuki seusai meresmikan RPTRA Melati, Duri Pulo, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2016).
Meski demikian, Basuki tidak menginginkan ruang terbuka yang sifatnya tematik. Basuki memprioritaskan pembangunan taman dari sisi fungsinya sehingga RPTRA dibangun dengan konsep sebagai tempat kumpul warga mulai dari janin hingga lanjut usia (lansia).
"Seolah-olah silaturahim keluarga tidak hanya dilakukan pas Lebaran saja. Seluruh masyarakat bisa saling memperhatikan, ketika ada kebutuhan, lapor ke lurah, camat, wali kota, atau saya," kata Basuki.
Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur tersebut juga meyakini pembangunan RPTRA meminimalisasi kekerasan dalam rumah tangga. Contohnya ialah ketika ada seorang anak atau ibu yang tiba-tiba jarang datang ke RPTRA.
Nantinya warga bisa mencari tahu penyebab mereka menjadi jarang berkunjung ke RPTRA.
"Lurah mesti curiga dan mesti didatangi rumahnya. Makanya, kami minta bantuan pemetaan penduduk juga sama UI (Universitas Indonesia)," kata Basuki.
Pemprov DKI Jakarta sudah memiliki 13 RPTRA, yakni RPTRA Cideng, Kembangan Utara, Gandaria Selatan, Sungai Bambu Utara, Cililitan, Pulau Untung Jawa, Sunter Jaya, Rusun Pulogebang, Meruya Utara, Bintaro, Karet Tengsin, Pesanggrahan, dan Duri Pulo.
Semua pembangunan RPTRA ini dibiayai oleh dana corporate social responsibility (CSR). (Baca: Jelang Tutup Tahun, Ahok Maraton Resmikan RPTRA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.