Hingga kini, lanjut dia, RTH di Jakarta baru sekitar 9 persen dari jumlah ideal 30 persen.
"Jakarta enggak pernah capai 10 persen RTH karena pas lahannya mau diambil, dimintai macam-macam. Saya temukan banyak oknum minta komisi biar beli tanah 10 sampai 17 persen. Masyarakatnya diteken-teken," kata Basuki, saat menyampaikan sambutannya dalam peresmian 10 taman di Taman Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (9/2/2016).
Akibatnya, pembelian lahan tidak bisa dilaksanakan dan anggarannya selalu menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (silpa).
"Malahan ada nih warga yang jual, tapi dimintain gede komisinya (sama oknum PNS) ditekan sampai 40 persen. Kalau begitu, jadi agen properti saja, berhenti jadi PNS biar dapat komisi," kata Basuki.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, proses pembelian lahan seharusnya lebih mudah dilakukan. Sebab anggaran tersedia serta pengurusan surat terdapat di Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Ini kan aneh Jakarta. Jelas kan di sana daerah mana yang termasuk (kawasan) hijau, tinggal undang BPN sama Lurah itu kawasan hijau punya siapa," kata Basuki.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, RTH di Jakarta baru 9,98 persen pada tahun 2015.
Tahun 2015, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta membangun 10 RTH.
Taman-taman itu adalah Taman Jagakarsa, Jakarta Selatan; Taman Cakung, Jakarta Timur; Taman Kelapa, Jakarta Timur; Taman Lebak Bulus 3, Jakarta Selatan; Taman Maja, Jakarta Selatan; Taman Zodia, Jakarta Selatan; Taman PPA, Jakarta Timur; Taman Sunter, Jakarta Utara; Taman Tanjung 2, Jakarta Selatan; dan Taman Kalibaru Timur, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.