Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geliat Esek-esek di Taman Viaduct, Kondom Bekas Pakai Bertebaran

Kompas.com - 10/02/2016, 18:50 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perbuatan asusila mencemari Taman Viaduct yang terletak di Jatinegara, Jakarta Timur.

Ditemukan kondom bekas pakai dan bungkusannya di dalam taman tersebut. Kondom berbagai merek bekas pakai ini tampak berserakan di tanah atau di bawah pangkal pohon.

Rupanya, aktivitas mesum di taman ini tak asing lagi bagi warga. Kala malam semakin larut, kehidupan esek-esek di taman tersebut mulai menggeliat.

Pada pukul 21.00 ke atas, para PSK tampak mulai beroperasi. Terkadang, para wanita tunasusila harus berbagi lapak dengan waria. (Baca: Pihak Kelurahan Sebut 150 PSK Tinggal di Kawasan Kalijodo)

Mereka terlihat berdiri di pinggir trotoar dan melambaikan tangan, seolah menarik para pria hidung belang untuk mendekat.

"Kalau yang mesum di sini suka datang pakai motor. Kalau malam biasa kelihatan tuh yang pakai motor berhenti nyamperin jablai yang lagi nunggu," kata Waryo (46), pedagang di lampu merah Jalan Bekasi Timur Raya, tak jauh dari Taman Viaduct, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (10/2/2016).

Menurut Waryo, setelah memarkirkan motor, pasangan mesum biasanya masuk ke dalam taman yang minim penerangan pada malam hari tersebut.

Di dalam taman ini, para PSK berkencan bersama sang pelanggan. "Kalau ngapa-ngapain di dalam saya enggak tahu deh, situ ngertilah," ujar Waryo.

Sepengetahuan Waryo, para PSK itu tersebar di sekeliling taman. Ada lebih kurang 10 PSK yang berada di taman setiap malam.

Selain aktivitas mesum, menurut dia, taman ini cukup rawan kejahatan. "Banyak premannya kan. Tukang palak, pernah ada kasus kan dulu lagi berbuat asusila terus dirampok," ujarnya dia.

Aktivitas mesum di taman ini juga diakui petugas kebersihan Taman Viaduct, Ruli (50). Setiap hari, Ruli membersihkan empat sampai lima kondom dari taman tersebut.

"Banyak, enggak cuma kondom. Ada pembalut, celana dalam, berserakan. Kalau kondom sehari bisa empat sampai lima," ujar Ruli.

Menurut dia, para pelaku asusila tersebut memanfaatkan minimnya pengawasan petugas pada malam hari. (Baca juga: Ahok Minta Bantuan Tentara dan Polisi Tertibkan Kalijodo)

Maklum, taman seluas 15.650 meter persegi ini memang cukup sepi saat malam semakin larut. "Lampunya juga minim, cuma enam," ujar dia.

"Kalau harapan saya sih bisa dijaga Satpol PP. Soalnya bukan cuma PSK saja di sini, melainkan juga gelandangan kadang suka begituan di sini, sama suka dipakai tidur," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com