Saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi kerap melakukan pendekatan kepada warga, seperti mengundang warga yang tinggal di bantaran Waduk Pluit untuk makan siang sebelum penertiban.
"Mau ngapain (dialog) ke sana. Kamu mah nonton film kungfu? Mau berantem?" kata Basuki di Balai Kota, Jumat (18/2/2016). (Baca: "Ahok, Gaya Jokowi 'Ikutinlah'...")
Basuki menegaskan tidak perlu melakukan dialog sebelum menertibkan permukiman liar. Bahkan, kata dia, warga Kalijodo seharusnya sudah menyadari mereka salah karena menduduki ruang terbuka hijau (RTH).
"Jadi, kalau kami pengin ambil tanah warga, itu dalam UU diatur harus ada sosialisasi dialog. Tetapi, kalau tertibkan lahan, yang ada tuh kirim SP (surat peringatan) 1, 2, 3," kata Basuki.
Ia mengatakan, Pemerintah Kota Jakarta Utara dan Jakarta Barat sebelumnya telah melakukan sosialisasi sebelum penerbitan SP 1-3.
"Kita sudah dialog dulu sebelum kirim surat sebetulnya. Siapin meja untuk datang, mereka kan enggak mau, ya sudah SP 1," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.