Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Komisioner Komnas HAM yang Absen Saat Kalijodo Ditertibkan

Kompas.com - 02/03/2016, 17:56 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisioner Komnas HAM Hafiz Abbas disebut oleh pengacara warga Kalijodo, Razman Arif Nasution, mendapat perlakuan dihalang-halangi saat datang di penertiban Kalijodo.

Saat dikonfirmasi, Abbas mengaku memang hari itu hendak mendatangi Kalijodo saat penertiban. Namun, dia tidak jadi ke lokasi karena mengetahui berita ada larangan dari Pemprov DKI untuk tidak ada yang masuk ke Kalijodo.

"Saya sudah dalam perjalanan waktu itu. Sampai di tengah jalan, saya dengar radio, disampaikan bahwa ada larangan untuk masuk, ya sudah saya belok balik lagi ke kantor. Saya mematuhi saja ada larangan dari Pemda. Kebetulan, saya juga masih banyak kerjaan di kantor," kata Hafiz kepada Kompas.com, Rabu (2/3/2016).

Hafiz mengatakan bahwa ia tak sampai dihalang-halangi dan belum sampai di Kalijodo saat itu. Kemudian, soal tawaran Razman yang mengajak Hafiz untuk membeberkan dugaan pelanggaran HAM oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dia mengaku belum ada komunikasi resmi dengan Razman.

Sebelumnya, Razman menantang Hafiz untuk mengadakan konferensi pers terkait dugaan pelanggaran HAM oleh Ahok.

"Komnas HAM memang rumah bagi siapa saja, jadi silakan saja datang," ujar Hafiz.

Sebelumnya, Razman menyayangkan Komnas HAM tidak turun tangan untuk masalah Kalijodo. Ia mengaku sempat berdialog dengan salah satu komisioner Komnas HAM, Hafiz Abbas.

"Saya tanya kenapa tidak datang ke lokasi, dia bilang dia datang, tetapi dihalangi. Lho bapak Komnas HAM kok dihalangi, saya saja bisa masuk. Ini biar didengar publik, begitu beraninya seorang Ahok, apa polisi juga melakukan itu (menghalangi)?. Apa benar dia (Abbas) dihalangi? Komnas HAM dihalangi masuk, wah itu mengerikan," ujar Razman.

Razman juga mengungkapkan, Komnas HAM sebenarnya telah melayangkan surat bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menunda eksekusi di Kalijodo.

"Namun, Ahok mengabaikan itu. Itu suatu poin serius sehingga tadi malam langsung kita tantang dia (Abbas) untuk hari Senin saya bertemu beliau, kemudian bersama-sama konferensi pers untuk menyatakan Ahok melanggar HAM," ujar Razman. (Baca: Razman Kecewa Komnas HAM dan DPRD DKI Tidak Bantu Warga Kalijodo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com