Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung: Ahok Jangan Sombong, Saya Yakin KTP-nya Enggak Cukup

Kompas.com - 04/03/2016, 06:07 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung ragu, Teman Ahok mampu mengumpulkan 1 juta fotokopi KTP warga sebagai jalan bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk ikut Pilkada DKI Jakarta melalui jalur independen.

Menurut dia, Teman Ahok itu tidak punya struktur. Hal tersebut berbeda dengan partai yang mempunyai struktur jelas, mulai dari ranting, kecamatan, hingga RT dan RW. (Baca: Teman Ahok Diminta Bersinergi dengan PDI-P)

"Kalau partai jelas, strateginya sudah berstruktur. Mesin politiknya akan jalan sendiri, nanti bergerak. Makanya, saya katakan, Ahok jangan sombong. Saya yakin, (jumlah data) KTP-nya juga enggak cukup," ujarnya setelah Mukerwil DPW PKB DKI Jakarta di Paseban, Jakarta Pusat, Kamis (3/3/2016).

Lulung juga meragukan data dari lembaga survei yang menyatakan bahwa Ahok unggul jauh dari bakal calon gubernur DKI Jakarta yang lain.

"Itu kan surveinya dia, bukan survei masyarakat," katanya.

Lulung menuturkan bahwa Ahok berbeda dengan dirinya. Menurut Lulung, dirinya berbasis akar rumput, sedangkan Ahok berbasis media. (Baca: Cibiran Pedas Elite PDI-P untuk Kepercayaan Diri Teman Ahok)

"Ahok itu berbasis media. Ahok ngomong, media yang setel. Kalau kami, berbasis akar rumput. Saya enggak yakin, banyak yang bilang di media, Ahok susah dikalahkan. Mana ini? Kan belum ada bukti. Kami yakin," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com