Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Pemilik Kulit Kabel dalam Gorong-gorong Kawasan "Ring Satu"

Kompas.com - 04/03/2016, 06:59 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asal usul kulit kabel yang ditemukan di gorong-gotong Jalan Medan Merdeka Selatan, masih menjadi teka-teki.

Sejumlah perusahaan yang memiliki instalasi kabel dalam gorong-gorong membantah sebagai pemilik kulit kabel tersebut.

Misalnya, PT Telkom Indonesia yang menyebut bungkus kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan, bukan milik perusahaannya.

GM Telkom Jakarta Pusat Dwi Pratomo Juniarto mengungkapkan, Telkom Jakarta Pusat memakai bungkus kabel 4 sentimeter, 7 sentimeter, dan 8 sentimeter.

"Begitu dengar berita ini kemarin, kita bandingkan dengan kabel yang saat ini kita gunakan, jadi bukan dari kabel yang kita gunakan," ujar Dwi Pratomo Juniarto saat datang langsung ke lokasi penemuan bungkus kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (3/3/2016).

Juniarto menambahkan, Telkom memiliki jalur sendiri dalam memasang instalasi kabel. Telkom, kata dia, tidak pernah memasang instalasi dalam gorong-gorong. (Baca: GM Telkom Datangi Gorong-gorong dan Tunjukkan Sampel Kabel kepada Polisi).

Adapun gorong-gorong tempat penemuan bungkus kabel tersebut memiliki hulu di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan hilirnya di Phb Abdul Muis.

Sepanjang gorong-gorong, tak lagi ada saluran penyambung dari tempat lainnya.

Sementara itu, Humas dari PLN Disjaya, Mambang Hertadi, dalam wawancara dengan salah satu media menyampaikan bahwa ciri-ciri bungkus kabel yang ditemukan di Medan Merdeka Selatan itu berbeda dengan milik PLN.

Menurut Mambang, diameter bungkus kabel PLN 10 sentimeter ke atas, sedangkan bungkus kabel yang ditemukan itu berdiameter sekitar 3-5 sentimeter.

"Belum bisa dipastikan itu kabel PLN. Hasil sampel yang kami dapat dari sana, kupasan kabel itu adalah armor atau pelindung kabel," kata Mambang.

(Baca: Tumpukan Kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan Bertambah Jadi 17 Truk).

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mujiono menyampaikan, polisi mengantongi bukti bungkus kabel dengan ukuran cukup beragam, antara lain 2,5 sentimeter, 4 sentimeter, dan 5 sentimeter.

Bukti tersebut juga akan dibandingkan dengan kabel milik Telkom dan PLN. Sebab, kedua perusahaan tersebut memasang instalasi kabel di dalam gorong-gorong.

"Kami teliti ini kabel yang naruh siapa. Yang kedua, ini bekas kabelnya siapa. Kemudian, yang ketiga, ini ada bermacam kemungkinan, mengapa ada bekas kabel ada di sini. Bisa saja orang naruh di sini," kata Mujiono.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com