Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkutan Umum Mogok, Ini Reaksi Warga Jakarta

Kompas.com - 14/03/2016, 09:06 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Persatuan Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) melakukan aksi mogok massal hari ini, Senin (14/3/2016). Penumpang di Terminal Blok M memiliki tanggapan beragam terhadap aksi ini.

Aksi ini tidak mengganggu sebagian penumpang angkutan yang ada di Terminal Blok M.

"Masih ada angkot sih seperti biasa, enggak mengganggu," kata Tuti (54), yang sebelumnya menaiki angkot C01 jurusan Ciledug-Kebayoran Lama.

Hal itu juga dirasakan oleh Agus (45) yang sedang menuju Tanah Kusir dari Terminal Blok M.

"Biasa saja tuh, masih ada kok, walaupun agak sepi jadinya ya. Tumben," kata Agus.

Ani (55) mengaku aksi mogok hari ini tidak mengganggu perjalanannya meskipun angkutan yang ingin ditumpanginya, 614 jurusan Cipulir-Pasar Minggu, tidak tersedia hari ini.

"Ya enggak apa-apa sih karena biasanya bus itu juga jarang, lewat Blok M dulu enggak apa-apa," kata Ani.

Sementara itu, Denny (35) yang tiap pagi berangkat kerja ke Sudirman dari Tangerang mengatakan tak ambil pusing jika angkutan umum mogok. "Transjakarta kan ada juga. Mau pesan Go-Jek atau Grab juga bisa," kata Denny. (Baca: Antisipasi Telantarnya Penumpang, Dishubtrans Siagakan 135 Bus Sekolah)

Kesulitan justru dialami Anto (32) yang ingin berangkat kerja ke daerah Kebon Jeruk. Metromini 71 yang melewati kantornya di bilangan Pondok Indah tak kunjung terlihat sejak pagi.

"Gimana ini mau berangkat kerja enggak ada kendaraan. Susah kan jadinya," kata Anto. (Baca: Ada Unjuk Rasa Sopir Angkutan Umum, Warga Diminta Cari Transportasi Lain)

Estimasi massa dalam unjuk rasa sekitar 2.000 orang yang terdiri dari 800 sopir taksi, 200 sopir angkutan bus kecil, 800 sopir angkutan lingkungan, dan 200 sopir bus kota. Mereka berunjuk rasa untuk mendesak pemerintah agar mengatur jasa angkutan berbasis aplikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com