Arus lalu lintas di kawasan tersebut pun berangsur normal setelah unjuk rasa itu berakhir. (Baca: DPR Akan Panggil Menhub dan Menkominfo soal Polemik Taksi "Online")
Pantauan Kompas.com, pada pukul 16.00 WIB, arus lalu lintas di depan Kompleks Parlemen berangsur normal. Laju kendaraan dari arah Senayan menuju arah Slipi terpantau ramai lancar.
Massa dari PPAD yang sebelumnya berunjuk rasa di depan Kompleks Parlemen itu membubarkan diri, kemudian menuju Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Namun, ada sebagian dari sopir taksi yang memutuskan pulang dan tidak melanjutkan aksinya tersebut.
Humas PPAD, Miskun, mengimbau mereka agar tetap berada di Kompleks Parlemen atau pulang.
"Bapak-bapak mohon jangan bergerak dulu ke Kominfo. Tim negosiator sedang negosiasi di sana. Nanti kalau kita ke sana akan macet sekali dan ada rombongan Go-Jek di sana mau memprovokasi," ujar Miskun di depan Gedung DPR/MPR RI, Selasa (22/3/2016).
Namun, imbauan ini tidak didengarkan para sopir angkutan umum itu. (Baca: Tidak Puas soal Transportasi "Online", Sopir Taksi di Kawasan DPR Bergerak ke Kemenkominfo)
Rombongan sopir taksi serta bajaj sebagian mulai meninggalkan Kompleks Parlemen untuk menuju kantor Kemenkominfo.
Tampak sejumlah anggota polisi mengawal rombongan sopir tersebut menuju kantor Kemenkominfo.
PPAD bersama Forum Komunikasi Masyarakat Penyelenggara Angkutan Umum (FK-MPAU) akan mengajukan tuntutan tentang keberadaan perusahaan penyedia jasa transportasi online yang masih bebas beroperasi.
Para sopir juga meminta Kemenkominfo untuk membekukan operasi perusahaan angkutan yang menggunakan kendaraan berpelat hitam, seperti Uber dan Grab.
Unjuk rasa hari ini berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga 17.30 WIB dengan perkiraan jumlah pendemo sebanyak 8.000 orang.
Aksi tersebut berpusat di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.