Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Gunakan "Bahasa Toilet" di Depan Publik, Sangat Tidak Pantas

Kompas.com - 25/03/2016, 16:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra menyesalkan mudahnya penggunaan kata-kata kasar oleh para pemimpin saat ini.

Seharusnya, menurut dia, segala permasalahan dapat diselesaikan dengan kepala dingin.

"Kita bangsa yang beradab dan bangsa yang mengenal bersopan-santun. Ketika (pemimpin) menggunakan bahasa toilet di depan publik itu tidak pantas," kata Yusril, saat khutbah Jumat di Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan, Jumat (25/3/2016).

Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu mengatakan, manusia akan terus emosi jika mengikuti pikiran buruk mereka. Sehingga, kata dia, tiap orang harus menanamkan sifat berpikiran positif kepada sesama.

"Jadi kita harus tetap sabar, kepala tetap dingin walau hati panas. Intinya mengendalikan diri dalam berbicara," kata mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tersebut.

Ia pun mengutip kata pujangga Melayu yang menyebut bahasa sebagai salah satu unsur pemersatu bangsa.

"Bahasa itu menggambarkan sebuah bangsa. Bahasa yang baik mencerminkan bangsa yang baik dan begitu pula sebaliknya, bahasa yang buruk mencerminkan bangsa yang buruk," kata Yusril.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya pernah menggunakan bahasa toilet ketika talkshow yang disiarkan secara langsung di acara Aiman, Kompas TV.

Saat itu, Basuki atau Ahok mengungkapkan kekesalannya kepada para oknum pejabat yang kerap menyalahgunakan anggaran. Ia pun mengibaratkan kelakuan para oknum pejabat itu dengan bahasa toilet.

Kompas TV Ahok: "Kotoran" Harus Masuk ke Toilet!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com