Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala TPU Karet Bivak Akui Masih Ada Calo yang "Bermain" di Bisnis Pemakaman

Kompas.com - 31/03/2016, 21:22 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA. KOMPAS.com - Kepala Taman Pemakaman Umum (TPU), Abdul Halik mengatakan, saat ini masih banyak oknum masyarakat yang mencoba menjadi calo di bisnis pemakaman.

Menurut Halik, hal itu dikarenakan masih banyak masyarakat yang berencana mengunakan taman pemakaman enggan untuk datang dan meminta informasi kepada pegawai TPU setempat.

"Sebenarnya calo ada karena ahli waris yang mau. Mereka enggak mau ribet. Kami sudah memberitahu biaya pemakamannya se-transparan mungkin," kata Halik saat ditemui Kompas.com di kantor TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2016).

Para calo tersebut menurut Halik, menjanjikan kepada masyarakat untuk fasilitas yang lebih ketimbang yang diberikan oleh TPU. Halik mencontohkan, para calo akan membuat pemakaman seperti yang diinginkan oleh masyarakat.

Tak hanya itu, fasilitas tenda yang lebih luas maupun sound system yang lebih baik juga mampu disediakan oleh para calo.

Untuk harga yang diminta, menurut Halik para calo bisa mematok harga hingga Rp 1 juta, padahal, untuk biaya retribusi paling mahal yang dikenaka oleh TPU hanya sebesar Rp 100.000.

Namun, Halik mengaku, tidak ada Pekerja Harian Lepas (PHL) yang bekerja di TPU nya yang menjadi calo.

"Itu orang luar, mereka tahu harga TPU kami lalu memberikan harga lebih kepada masyarakat," kata Halik.

Halik mengaku sulit untuk mengawasi peredaran calo di TPU tersebut karena para calo berhubungan langsung dengan warga. (Baca: Gara-gara Pungli, 46 Kepala TPU Akan Dirotasi)

"Kalo ketahuan jelas kami akan larang," kata Halik.

TPU Karet Bivak memiliki luas 16 hektar , yang mampu menampung lebih dari 20.000 lebih makam.

Kompas TV Sanusi Sidak TPU Karet Bivak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com