Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Kejujuran Ahok Dimaknai oleh Siswa SMAN 30 untuk Hadapi UN

Kompas.com - 04/04/2016, 08:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana hari pertama ujian nasional (UN) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 30 Rawasari, Jakarta Pusat, sedikit berbeda dengan sekolah lainnya. Sebab, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama aliad Ahok berkesempatan hadir ke sekolah tersebut.

Ahok yang tiba Senin (4/4/2016) pukul 06.20 kemudian menjadi pemimpin upacara singkat bersama siswa dan guru. Ahok menyapa siswa dalam sambutannya, sekaligus memberi spirit dengan mengingatkan siswa pentingnya kejujuran dalam ujian nasional ini. Sebab, baginya bukan nilai semata yang dikejar.

"Kejujuran nomor satu, bukan nilai. Bapak enggak pinter-pinter banget kok, bapak lulus dengan IP 2,8. Tapi teman-teman bapak bilang bapak lebih pintar," kata Ahok, di hadapan siswa, Senin pagi.

Ahok juga bercerita, salah satu anaknya hari ini ikut ujian nasional, di sebuah sekolah di Tangerang Selatan, Banten. Sebelum berangkat kerja, Ahok berpesan kepada anaknya untuk ingat berdoa. Ahok juga mendoakan agar siswa SMAN 30, dan para siswa yang mengikuti UN hari ini berhasil.

"Bapak tentu doakan kalian berhasil, bisa masuk perguruan tinggi swasta atau negeri, dan bapak berharap suatu saat bisa dengar kalian kalian jadi pejabat yang berani melawan korupsi," ujar Ahok.

Pesan Ahok ini melekat di lubuk hati siswa SMAN 30 Rawasari. Yang paling diingat ingat siswa yakni soal kejujuran.

"Tadi kata Pak Ahok kita harus berdoa dan jujur (mengerjakan UN)," ujar Benny (18), siswa kelas XII SMAN 30, sebelum UN berlangsung.

Benny mengatakan, sudah mempersiapkan diri menghadapi ujian hari ini. Para siswa akan menghadapi ujian Bahasa Indonesia.

"Saya optimis, doa dulu (sebelum mengerjakan)," ujar Benny. (Baca: Mendikbud Minta Orangtua Tak Buat Siswa Tegang Jelang UN)

Peserta UN lainnya di sekolah itu, Muhammad Abi (18), juga mengilhami hal yang sama dari pesan Ahok.

"Tadi menyarankan untuk jujur dan tidak korupsi, sama kalau bisa nanti mengalahkan dia jadi pejabat (yang lebih tinggi)," ujar Abi.

Selesai upacara Ahok menyempatkan diri berfoto bersama siswa dan guru. Setelahnya Ahok meladeni wawancara bersama media.

Kompas TV UN Bukan Lagi Syarat Kelulusan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com