Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Jadi Gubernur DKI, "Wanita Emas" Janji Warga Bantaran Kali Tak Ditertibkan

Kompas.com - 11/04/2016, 09:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Hasnaeni Mischa Moein menjamin tak akan ada penggusuran permukiman liar maupun yan berdiri di bantaran kali.

Hal itu mungkin dapat terwujud jika ia menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun, hingga kini, dia belum memiliki kendaraan politik untuk dapat maju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Bagaimana bisa wanita yang biasa disebut "Wanita Emas" itu tidak melakukan penggusuran?

Kepada wartawan, Jumat (8/4/2016) lalu, Hasnaeni menyebut akan membangun rumah semi permanen lain di dekat permukiman warga.

"Orang yang tinggal di bantaran kali, tidak akan kami gusur. Warga tidak akan keluar dari tanah mereka dan kami akan bangun rumah sementara, semi permanen, di dekat situ," kata Hasnaeni.

Padahal untuk melakukan normalisasi sungai, lahan di bantaran harus bersih dari permukiman liar. Normalisasi sungai dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir Ibu Kota.

Hal itu pula yang kini tengah dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibkan pemukiman liar di bantaran sungai untuk normalisasi sungai.

Selain membangun rumah semi permanen, Hasnaeni juga berjanji bakal membangun rumah vertikal atau rumah susun. Warga yang telah menyewa rusun selama lima tahun akan mendapat sertifikat hak milik.

"Kami ajarkan warga bertani, tanam sayuran, budidaya ikan. Tanam sayur-sayuran ini bisa memenuhi ruang terbuka hijau di Jakarta," kata Hasnaeni.

Kompas TV Hasnaeni Janji Beli Sampah Warga?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com