JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang kader dari Front Kerukunan Pemuda Bugis-Makassar (FKPBM), Bukhari, mendaftarkan diri untuk ikut penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kamis (14/4/2016).
Ia datang mendaftar ke kantor DPW PKB DKI Jakarta di Jalan Murthodi, Paseban, didampingi anggota FKPBM lainnya.
Bukhari merupakan pengacara warga Waduk Ria Rio, Pedongkelan, yang pernah digusur oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Waktu penggusuran pertama Ahok di Pedongkelan, saya pengacara warga di sana. Saya adalah korban pemukulan Satpol PP waktu itu, coba lihat di YouTube, judulnya 'Pengacara Pedongkelan dikeroyok Satpol PP'," ujar Bukhari.
Setelah kejadian itu, Bukhari melihat semakin banyak wilayah yang digusur, seperti Kampung Pulo, Kalijodo, hingga Pasar Ikan. Menurut Bukhori, penggusuran merupakan bukti bahwa Ahok tidak pro kepada rakyat kecil.
"Makanya kami ingin bersatu, jangan sampai Jakarta hanya milik orang kaya saja," ujarnya.
(Baca: Ahok, Penggusuran, dan Pilkada DKI Jakarta 2017 )
Bukhari menjelaskan, dia memilih PKB karena merasa memiliki visi dan misi yang sama. Dia juga optimistis bisa menang karena akan didukung warga Jakarta keturunan Bugis dan Makassar.
"Kalau kita tidak berbuat, siapa lagi? Jangan hanya bisa menonton dan bertepuk tangan. Bagaimanapun juga DKI harus dipimpin orang yang profesional, bermartabat, dan manusiawi," pungkas Bukhari.