Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diragukan Ahok Ikut Segel Pulau G, Nelayan Tunjukkan Bukti Ikan dan KTP

Kompas.com - 19/04/2016, 12:07 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para nelayan menunjukkan bukti ikan dan kartu tanda penduduk (KTP) setelah diragukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama "Ahok" ikut dalam penyegelan Pulau G pada Minggu (17/4/2016).

Salah satu nelayan Teluk Jakarta, Sahudi, membantah keras pernyataan Ahok. Dia menunjukkan KTP miliknya yang menunjukkan pekerjaannya sebagai nelayan.

Selain KTP, Suhadi juga menunjukkan bukti lainnya lewat hasil tangkapannya pada Senin (18/4/2016) kemarin malam.

"Ini bukti salah satu kami nelayan," kata Suhadi sambil menunjukkan ikan hasil tangkapannya di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2016).

Sahudi menambahkan, ikan tersebut dicari di sekitar Pulau G. Pencarian pun dilakukan dengan waktu cukup lama, yakni sekitar tiga jam lebih.

Dulu, kata Suhadi, nelayan mudah mencari ikan di sekitar Teluk Jakarta, tetapi kini sulit lantaran adanya reklamasi.

"Kalau dulu satu hingga dua kuintal, sekarang cuma 30 kilogram," kata Suhadi.

Nelson dari LBH Jakarta mengatakan, aksi dari nelayan ini untuk menunjukkan aksi penyegelan pada Minggu kemarin adalah nelayan.

Dalam kesempatan yang sama, Nelson juga bertanya kepada nelayan apakah ikut dalam aksi penyegelan. (Baca: Ahok Ragukan Pihak yang Segel Pulau G Hari Ini Benar-benar Nelayan)

"Kami nelayan dan ikut aksi penyegelan," kata para nelayan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meragukan bahwa pihak yang menyegel Pulau G hari ini adalah nelayan sungguhan. Menurut dia, mereka hanyalah pihak-pihak yang mengatasnamakan nelayan.

"Nelayan mau menduduki ya enggak ada, itu juga perlu dicek. Ada enggak suku tertentu, nelayannya mana? Kamu jadi kelompok nelayan, tetapi enggak pernah (melaut) gimana coba," ujar Ahok, sapaan Basuki, di Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan, Jalan Gatot Subroto, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com