Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Cagub Perempuan Ini Sebut Kebijakan Ahok Sangat Maskulin

Kompas.com - 21/04/2016, 23:10 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aktivis perempuan sekaligus bakal calon gubernur DKI Jakarta, Luluk Nur Hamidah, mengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam melakukan penggusuran warga.

Menurut dia, kebijakan Ahok terkait penggusuran terkesan maskulin.

"Ini sudah sangat maskulin, ya. Jadi, pembangunan yang maskulin seperti inilah yang sama-sama kita rasakan, mulai dari represif, intimidatif, enggak mau musyawarah," ujar Luluk dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (21/4/2016).

Pembangunan yang maskulin, lanjut Luluk, menghilangkan proses-proses yang melibatkan perasaan.

(Baca: Bakal Cagub DKI Ini Bandingkan Penataan Kali di Jakarta dan Melaka)

Seharusnya, kata dia, Ahok mempertimbangkan perasaan warga dan memberi mereka kesempatan untuk berpartisipasi.

"Sudah waktunya partisipasi dari warga itu. Semua elemen saya kira punya hak yang sama untuk memberikan kontribusi, Jakarta ini seperti apa, Jakarta ini milik siapa, Jakarta yang kita mau itu seperti apa," kata Luluk.

Ia pun menyamakan gaya pemerintahan Ahok dengan pemerintah Orde Baru.

"Kita kembali pada semangat bahwa membangun itu harus manusiawi. Model-model yang represif, model-model yang sangat militeristik, apalagi yang dilakukan dengan kekerasan, itu udah jadul ya, udah kuno. Itu Orde Baru," ucap Luluk.

(Baca: Penggusuran yang Dilakukan Ahok Dibandingkan dengan Era Jokowi)

Menurut Luluk, model pemerintahan Orde Baru tidak lagi berlaku saat ini. Zaman sekarang, dia melanjutkan, masyarakat harus dilibatkan secara aktif dalam menentukan kebijakan.

Dengan demikian, kata dia, kebijakan tersebut dapat menghasilkan wujud Jakarta yang mereka harapkan.

"Era baru, saya kira ini yang harus kita kukuhkan adalah pelibatan dari semua komponen, laki, perempuan, tua renta, semuanya punya hak untuk didengarkan sehingga model Jakarta pastilah mencerminkan kehendak kalian warga Jakarta," papar Luluk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com