Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Semakin Digempur, Elektabilitas Ahok Semakin Naik"

Kompas.com - 25/04/2016, 16:02 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Hamdi Muluk menuturkan bahwa elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat ini semakin meningkat.

Menurut Hamdi, peningkatan elektabilitas itu mematahkan anggapan yang menyebut elektabilitas Ahok akan merosot karena mengambil kebijakan tak populer beberapa waktu ini.

"Tetapi, Ahok semakin digempur terus, malah makin naik (elektabilitas dan popularitasnya). Jadi hentikanlah kalau mau menggempur Ahok," kata Hamdi, di kantor Populi Center, Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat, Senin (25/4/2016).

(Baca: Ada Isu Sumber Waras dan Reklamasi, Kepuasan pada Kinerja Ahok Malah Meningkat)

Hamdi menuturkan, lawan politik harus memiliki argumentasi yang kuat sebelum "menyerang" Ahok. Selain itu, argumen yang diungkapkan juga harus dilengkapi data yang jelas dan valid.

"Belakangan ini semakin tidak jelas, mana yang benar-benar kritik atau sekadar hanya untuk menaikkan kredit politik," kata Hamdi.

Hamdi mengatakan, tak ada gunanya menyerang Ahok dengan hal yang tidak substansial. Hal itu ia anggap akan cenderung menjadi fitnah.

"Tetapi, publik melihat apa yang dikerjakan Ahok lebih akuntabel dan bekerja, daripada orang umbar omongan kayak politisi kita. Jadi pemilih kita itu sudah mulai rasional, terutama Jakarta," kata Hamdi.

Berdasarkan survei yang dirilis Populi Center pada April 2016, sebanyak 73,7 persen masyarakat puas dengan kinerja Ahok. Kemudian, 81,5 persen masyarakat puas dengan kepemimpinan Ahok, dan 73,3 persen masyarakat puas dengan kinerja Pemprov DKI Jakarta.

Kepuasan pada kinerja Ahok tetap tinggi meskipun survei dilakukan saat isu dugaan suap reklamasi pantai utara Jakarta, penggusuran Pasar Ikan, dan pembelian lahan RS Sumber Waras tengah mencuat.

Survei ini melibatkan 400 responden di enam wilayah DKI Jakarta dan dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 15-21 April 2016.

Ratusan responden ini dipilih secara acak bertingkat atau multistage random sampling, dengan margin of error lebih kurang 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Kompas TV Ahok: Yang Suka Tinggal di Tempat Kumuh, Pilih Yusril!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com