Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Pak Ahok Cuma Gagah-gagahan "Doang"

Kompas.com - 27/04/2016, 19:07 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra menyebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hanya gagah-gagahan soal kisruh Pemprov DKI Jakarta dengan pengelola TPST Bantargebang, yaitu PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI).

Soalnya, hingga kini Pemprov DKI Jakarta tak berani melayangkan surat peringatan (SP)-3 ke dua perusahaan itu.

"Ahok kan cuma gagah-gagahan doang. Nantang-nantang, ketika dihadapi enggak berani juga," kata Yusril di kediamannya di Jakarta Selatan, Rabu (27/4/2016).

Kuasa hukum pengelola TPST Bantargebang itu mengaku telah membalas dua kali SP yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta. Namun, saat SP-3 ditunggu, Ahok tak kunjung mengeluarkannya.

Dasar pengeluaran SP itu adalah audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). PT Godang Tua Jaya dinilai wanprestasi terkait pengolahan sampah. Saat itu BPK menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta dengan pengelola TPST Bantargebang duduk bersama membahas persoalan tersebut.

Namun, Pemprov DKI memilih untuk melayangkan SP.

"Tapi setelah satu, dua, kita jawab, kan dia bilang Januari mau keluarin SP-3. Lalu diputus. Sampai saat ini kan enggak ada. SP-3 enggak ada, diputus pun enggak ada," kata Yusril.

Yusril sudah menyiapkan sejumlah langkah jika Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan SP-3. Salah satu langkahnya dengan menggugat Pemprov DKI ke pengadilan.

"Tapi justru Dinas Kebersihan minta, 'Jangan dulu, Pak. Kita negosiasi dulu'. Sampai hari ini. Jadi Pak Ahok sering mengatakan, ayo kita ke pengadilan. Buktinya Bidaracina aja dia keok di pengadilan, apalagi Bantargebang," kata Yusril yang kini juga menjadi kuasa hukum warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, dalam menghadapi Pemprov DKI. (Baca: Yusril: Pemprov DKI Sudah Kalah 1-0)

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan, alasan pihaknya belum juga mengeluarkan SP-3 adalah karena ada permintaan dari berbagai pihak untuk melakukan audit perjanjian kerja sama terlebih dahulu. Isnawa mengatakan, saran audit tersebut juga datang dari kuasa hukum PT Godang Tua Jaya, yaitu Yusril Ihza Mahendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com