Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN: Rustam Effendi Bisa Jadi Cagub DKI, Antitesis Ahok yang Suka Marah

Kompas.com - 28/04/2016, 17:13 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menilai, Rustam Effendi bisa menjadi calon alternatif untuk diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

Nama Rustam belakangan mencuat karena mengundurkan diri dari jabatan sebagai Wali Kota Jakarta Utara.

"Rustam Effendi boleh juga kalau mau dimunculkan. Dia bisa jadi alternatif sebagai calon," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/4/2016).

Yandri menilai, sosok Rustam bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang tidak menyukai gaya kepemimpinan petahana Basuki Tjahaja Purnama. Mayoritas kader PAN pun, kata dia, sudah kecewa dengan sikap Ahok yang menyerang Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.

(Baca: Rustam Effendi, Mantan Wali Kota Jakarta Utara, Kini Jadi Staf Badiklat DKI)

"Pak Rustam bisa jadi antitesis Ahok. Ahok hobinya marah-marah terus sama selalu menyalahkan orang lain. Rustam rasanya enggak begitu," kata Sekretaris Fraksi PAN di DPR ini.

Meski demikian, Yandri mengatakan, PAN sejauh ini belum berkomunikasi dengan Rustam. PAN masih berupaya mengusung Bupati Brodjonegoro Suyoto yang merupakan kadernya. Namun, PAN masih menunggu respons parpol lain karena PAN hanya memiliki dua kursi di DPRD DKI.

(Baca: Ini Kata Ahok soal Pengunduran Diri Rustam Effendi)

Sebelum mengundurkan diri, Rustam menuliskan curahan hatinya di akun Facebook-nya. Curahan hatinya itu terkait dengan perkataan Gubernur Ahok dalam sebuah rapat terbuka bahwa Rustam mungkin telah bersekongkol dengan bakal calon gubernur, Yusril Ihza Mahendra.

Menurut Ahok, Rustam lambat dalam menertibkan permukiman liar di kolong Tol Ancol, Jakarta Utara. Namun, Ahok kemudian mengatakan bahwa apa yang dikatakannya itu hanyalah candaan.

Usai mengundurkan diri, Rustam menjadi staf di Badan Diklat DKI Jakarta.

Kompas TV Inilah Pejabat DKI yang Mundur di Era Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com