Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: Ada yang Keliru pada Pembangunan DKI di Era Ahok

Kompas.com - 30/04/2016, 18:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar ekonomi Faisal Basri menilai adanya yang keliru dalam pola pembangunan yang dilakukan pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Faisal menyatakan, pemerintahan Ahok punya kebijakan yang terbalik soal pola pembangunan. Pembangunan seolah hanya melihat aspek fisik atau bentuk saja, dan mengabaikan aspek sosial atau masyarakat.

"Falsafah membangun kota itu apa sih. Membangun kota sebetulnya membangun keadaban. Bukan membangun sosok fisik semata. Jadi tata kota dimulai dari tata sosialnya dulu. Ini yang barangkali hilang sekarang," kata Faisal.

Faisal mengemukakan hal itu dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan Jakarta Rumah Kita (J-RUK) di sebuah kafe di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/4/2016). Hadir dalam diskusi bertema "Jakarta yang Lebih Baik untuk Semua" itu Marco Kusumawijaya, bakal calon Gubernur DKI saat ini yang mendaftar ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan Bupati Bojonegoro, Jawa Timur,  Suyoto atau Kang Yoto.

Faisal melanjutkan, penataan fisik seperti membangun jalan, flyover, jalan tol, pelabuhan, reklamasi, adalah hal nomor dua. Pemerintah seharusnya mendahulukan penataan sosial, baru penataan fisik.

Jika penataan sosial dinomorduakan, pembangunan hanya akan memberi manfaat bagi segelintir pihak saja, khususnya yang punya akses menikmati pembangunan fisik tadi. Padahal menurut Faisal, jurang masyarakat kaya dan miskin di Tanah Air semakin lebar.

"Satu persen keluarga di Indonesia itu menguasai 50,4 persen kekayaan nasional. Bayangkan, satu persen saja tapi menguasai lebih dari separuh kekayaan nasional," ujar Faisal.

Ia menilai, ini yang harus dirubah oleh pemerintahan saat ini. Membangun, kata Faisal, adalah memberdayakan yang tidak berdaya agar semakin baik.

"Kalau memperkaya orang yang sudah kaya itu mah gampang. Tapi bukan seperti itu. Membangun itu adalah memberdayakan yang tidak berdaya, menjadikan yang pakar lebih baik, yang dipinggiran ke tengah," kata Faisal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com